Said berkunjung ke PP Muhammadiyah didampingi Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal Zaini dan pengurus NU lainnya.
Mereka tiba sekitar pukul 19.15 WIB.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menerima kedatangan Said didampingi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.
Para pimpinan dua organisasi ini melakukan pertemuan secara tertutup.
"Alhamdulillah malam hari ini kami menerima kunjungan balasan PBNU di mana beberapa bulan lalu, bulan Mei, kami silaturahim ke PBNU. Ini acara silaturahim yang penuh dengan suasana persaudaraan dan keakraban," kata Haedar usai pertemuan tertutup.
Ia mengatakan, pertemuan tadi membahas kerja sama antara PBNU dan Muhammadiyah untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah di tahun politik.
Hal senada disampaikan oleh Said Aqil.
Ia mengingatkan agar umat Islam di Indonesia terus mengedepankan ciri khasnya sebagai umat yang toleran.
Said Aqil mengatakan, sikap toleran pula yang selama ini menjadi jati diri NU dan Muhammadiyah.
"Nah belakangan ini kita rasakan ada suatu yang aneh. Dari asing, dari luar rasanya. Sebagian saudara kita jadi beringas. Jadi keras. Sama sekali tak menunjukan watak umat Islam Indonesia," ujar Said Aqil.
"Karena itu NU dan Muhammadiyah berkewajiban mengawal ukhuwah Islamiyah itu," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/10/31/22010701/bahas-persatuan-umat-di-tahun-politik-ketum-pbnu-temui-ketum-pp-muhammadiyah