Salin Artikel

Jenazah Pun Masuk Molen, Sinetron Bertema Azab Jadi Sorotan Netizen...

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini media sosial tengah diramaikan dengan komentar-komentar netizen terkait banyaknya sinetron yang menceritakan tentang azab kematian.

Sejumlah post diunggah di Twitter atau Instagram. Mulai dari kisah jenazah terhantam sejumlah tabung gas, jenazah terempas dan masuk gilingan molen, tercebur sungai lalu hanyut, liang kubur kejatuhan meteor, dan lain sebagainya, menjadi bahan lelucon netizen.

Misalnya akun Twitter @junetizen yang membuat thread tentang sinetron azab dalam televisi. Ia mengumpulkan berbagai judul dan video sinetron azab yang tayang di sebuah stasiun televisi nasional.

Thread itu pun mendapat banyak komentar dari pengguna Twitter lainnya.

"Gua salut sama orang Indo, dikasih liat azab malah ngakak, anak SD ngeliat angina topan bukannya lari malah dijadiin mainan, salut gua bangga sama orang Indonesia. Love you all. Ngakak," tulis akun @impcrfectly.

"Ini aktor yang jadi mayatnya hebat nih, tahan bentur, hanyut, masuk adonan semen, kuat diterpa meteor, calon-calon pemenang Oscar nih,” tulisnya.

Ada juga meme yang mengajak netizen untuk memberikan judul azab berdasarkan tanggal lahir. Konten ini sontak menarik banyak perhatian pengguna media sosial untuk turut andil memberikan judul azab versi mereka.

Misalnya, akun @RagilPandowo yang terlihat turut membagikan dan mencoba pertanyaan dalam kuis tersebut.

"Saya anak durhaka tersedak spanduk pecel lele," tulisnya.

Satu lagi dari akun Twitter @mewjyaa.

"Versi saya ‘Pencuri Keracunan Kulit Lontong’ kalo kalian?," tulisnya sambil menyertakan tagar recehkan Twitter dan azab.

Sorotan KPI

Tema azab kematian ini sebenarnya bukan hal baru yang disajikan sebagai konten oleh media di Indonesia. Jauh sebelum ini, pada era 2000-an majalah bertema mistis yang mengangkat sejumlah kisah azab sempat ramai beredar di tengah masyarakat.

Majalah yang terbit satu bulan sekali itu mengklaim kisah azab yang disajikan diambil berdasarkan kisah nyata di masyarakat.

Kemudian, kisah mengenai azab tersebut diangkat ke layar kaca. Saat itu pula, penyiaran Indonesia diwarnai kisah mengenai azab kubur, yang masuk ke ruang keluarga melalui televisi.

Komisi Penyiaran Indonesia sendiri sudah mengeluarkan edaran kepada stasiun televisi terkait sinetron bertema azab.

Dalam Surat Edaran KPI Pusat Nomor 481/K/KPI/31.2/09/2018 tertanggal 5 September 2018, KPI membuat pedoman sebagai berikut:

a. Program siaran diminta untuk tidak semata-mata mengeksploitasi efek ketakutan para pemeran/pengisi acara yang diakibatkan oleh berbagai adegan/peristiwa yang terjadi dalam proses pengambilan gambar;

b. Muatan mistik, horor, supranatural harus senantiasa disertai dengan pendekatan dan/atau pemaknaan secara rasional, budaya, dan/atau keagamaan;

c. Program siaran wajib berhati-hati dalam menampilkan ritual, simbol dan/atau atribut yang menggambarkan identitas agama dan/atau budaya tertentu;

d. Program siaran faktual klasifikasi Semua Umur (“SU”) dan Remaja (“R”) ditambahkan dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Dilarang menampilkan adegan komunikasi dengan arwah atau dunia gaib,
ii. Dilarang menampilkan adegan kesurupan dan/atau kerasukan;

e. Program siaran faktual yang dimaksud pada huruf d antara lain, namun tidak terbatas pada, reality show, variety show, talkshow, dan/atau sejenisnya;

f. Program siaran dengan klasifikasi Pra Sekolah (“P”) dan Anak (“A”) dilarang menampilkan muatan mistik, horor, dan supranatural.

.

.

.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/08/11504041/jenazah-pun-masuk-molen-sinetron-bertema-azab-jadi-sorotan-netizen

Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke