Salah satu titik fokus pencarian korban adalah di Perumahan Balaroa, Kabupaten Sigi yang ambles karena efek likuifaksi.
"Perumahan Balaroa ambles karena efek likuifaksi, karena lumpur," kata Sutopo dalam jumpa pers di Kantor BNPB Jakarta, Minggu (30/9/2018).
Sutopo menjelaskan, likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan.
Selain itu, fokus pencarian korban juga dilakukan di Hotel Roa Roa yang runtuh, Ramayana, Restoran Dunia Baru, hingga Pantai Talise yang diterjang tsunami.
Sutopo menjelaskan, ada empat Kabupaten/Kota yang terdampak gempa dan tsunami, yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Parigi Moutong. Ia mengatakan, komunikasi di tiga kabupaten tersebut hingga Minggu siang masih terputus.
"Operasi sar tidak mudah, banyak kendala, terutama listrik padam, komunikasi terbatas, alat berat terbatas. Kita kerahkan alat berat di kota palu, tapi jumlah tidak mencukupi dibanding bangunan yang roboh, selain itu jalan rusak," jelas Sutopo.
Adapun data korban tewas hingga Minggu siang mencapai 832 orang. Jumlah itu terdiri dari 821 orang tewas di Kota Palu dan 11 orang di Donggala.
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/30/15485941/pencarian-korban-gempa-dilakukan-di-perumahan-yang-ambles-karena-likuifaksi