Salin Artikel

Kubu Jokowi Nilai Wajar Sandiaga Lebih Populer Dibanding Ma'ruf

Popularitas Ma’ruf Amin akan meningkat seiring dimulainya safari politik ke daerah.

“Memang Pak Ma’ruf Amin selama ini belum turun sebagaimana yang dilakukan oleh Pak Sandiaga Uno dalam safari politik yang selama ini dilakukan,” tutur Irma di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/9/2018).

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Sandiaga lebih populer di mata responden dibanding Ma'ruf.

Irma menyinggung langkah Sandiaga yang melakukan safari politik sebelum memasuki masa kampanye.

“Tentu setelah ditetapkan (masa kampanye), kami ini taat aturan. Jadi koalisi kerja ini, koalisi pemerintah ini taat sekali dengan aturan, sehingga ketika sudah masa kampanye kami baru turun secara resmi ke seluruh wilayah," tutur Anggota DPR RI Komisi IX itu.

Ia menambahkan, Ma’ruf Amin sedang menggalang dan mengkonsolidasikan tim khusus yang berasal dari kaum Nahdliyin untuk membantu kampanye di daerah-daerah.

“Pak Kiai Ma’ruf baru mengumpulkan pasukan Nahdliyin. Dan tentunya mulai hari ini kita, tim kampanye Jokowi-Ma’ruf sudah menyusun agenda. Untuk turun sampai ke bawah. Saya kira ke depan mampu mengungguli elektabilitas yang hari ini kita masih balapan,” tutur Irma.

Hasil survei Indikator, sebanyak 70 persen responden mengenal Ma'ruf Amin. Dari angka itu, sebanyak 76 persen responden menyatakan suka.

Adapun yang menyatakan tidak suka ada 8 persen.

Sementara 73 persen reseponden mengenal Sandiaga Uno. Dari angka itu, sebanyak 76 persen menyatakan suka. Namun, 11 persen responden menyatakan tidak suka.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/27/14234201/kubu-jokowi-nilai-wajar-sandiaga-lebih-populer-dibanding-maruf

Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke