Salin Artikel

Tim Kampanye Capres dan Cawapres Diminta Tak Berikan Informasi Bohong kepada Pemilih

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menekankan pentingnya pihak pasangan calon presiden dan calon wakil presiden menyebarkan informasi-informasi yang jujur.

Ia menilai, informasi bohong atau hoaks bisa merusak kedaulatan masyarakat dalam proses pemilihan.

"Berita bohong atau kampanye fitnah sangat mengganggu esensi kita dalam menjalani kedaulatan rakyat. Kedaulatan itu diwujudkan kalau mereka bisa bebas memilih," kata Titi dalam diskusi bertajuk 'Kampanye Asik, Damai, dan Antihoaks' di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (22/9/2018).

Persebaran hoaks, kata dia, juga merusak asas kejujuran dan keadilan dalam pemilihan.

Sebab, informasi bohong, ujaran kebencian dan fitnah, bisa melumpuhkan kemampuan masyarakat dalam menentukan pilihannya secara jernih.

"Betapa bahayanya hoaks itu membuat pemilu kita tidak legitimate. Padahal, yang penting dalam pemilu itu legitimasi. Kalau pemilihnya membuat keputusan didasari informasi yang tidak bebas dan tidak jujur, itu tidak legitimate," papar dia.

Kendati demikian, Titi melihat ada perubahan yang cukup signifikan dibanding Pemilu 2014 lalu.

Ia menuturkan, penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan fitnah, berkembang sangat masif ketika tahapan Pilpres 2014 belum dimulai.

Saat ini, kata dia, para tim calon mulai menggunakan data-data dalam berkampanye.

Namun, Titi melihat unsur ujaran kebencian dan kebohongan terkadang masih melekat terhadap data-data yang disampaikan kepada publik.

"Mereka bergeser secara data, tetapi hoaksnya masih ada disertai ujaran kebencian. Ujaran kebencian itu efektif kalau ketemu hoaks, dampaknya dobel," kata dia.

Titi sebelumnya juga pernah menjelaskan, polarisasi akibat perbedaan politik di masyarakat harus segera ditekan guna menghindari terjadinya konflik yang berkepanjangan.

"Akan baik kalau semua pihak dan para elite politik bisa menahan diri," kata dia.

Ia juga menekankan, pentingnya elite politik untuk menyebar gagasan dan program dari setiap calon yang mereka usung.

Elite harus ikut memperkuat kemampuan publik mempelajari visi, misi, rekam jejak, hingga program pasangan calon.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/22/11303451/tim-kampanye-capres-dan-cawapres-diminta-tak-berikan-informasi-bohong-kepada

Terkini Lainnya

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke