Salin Artikel

5 Fakta Terpilihnya Erick Thohir Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasangan Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin, sudah mengumumkan nama yang dipilih untuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pada Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.

Satu nama yang akhirnya terpilih dan dipercaya untuk menjadi pimpinan tim pemenangan ini adalah sosok pengusaha muda yang bergerak di bidang media dan olahraga, Erick Thohir.

Pengumuman itu disampaikan secara langsung oleh Jokowi di Posko Cemara, Menteng, Jakarta pusat pada Jumat (7/9/2018).

Berikut ini lima fakta menarik di balik terpilihnya Erick Thohir menjadi Ketua TKN kubu Jokowi-Ma’ruf.

Ditawari sejak Agustus

Erick Thohir mengaku sudah mendapatkan  tawaran menjadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-KH Ma’ruf Amin sejak Agustus lalu.

“Sejak 20 Agustus," kata Erick di Media Center Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Menteng, Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Namun, hingga akhir Agustus dirinya belum memberi jawaban apa pun terkait penawaran itu. Sebab, menurut Erick, dia masih bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Asian Games 2018 sebagai Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC).

Kandidat terkuat

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi–Ma’ruf, Arsul Sani menyebutkan, nama Erick Thohir berada di baris atas bersama dua nama lain, sebagai kandidat kuat menjadi  orang nomor satu di tim pemenangan calon presiden petahana.

“Saya banyak ditanya apakah benar Erick Thohir, yang bisa saya katakan memang Pak Erick Thohir ada dalam top list bersama dengan satu dua nama lain," ujar Arsul.

Nama lain yang juga ramai disebut saat itu adalah sosok pengusaha, Chairul Tanjung, dan presenter, Najwa Shihab.

Pilihan pribadi Jokowi

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding. Ia menjelaskan bahwa semua partai pengusung memberikan kebebasan ruang kepada Jokowi untuk menentukan pilihan.

"Itu idenya dari Pak Jokowi sendiri. Kami (parpol pengusung) juga enggak mengusulkan siapa-siapa, karena kami fokus memberikan ruang yang full kepada Pak Jokowi untuk memilih," ujar Karding pada Rabu (5/9/2018).

Jokowi berpendapat, calon ketua TKN  tidak harus memiliki latar belakang di bidang politik, karena tugasnya cenderung kepada manajemen dan harmonisasi kerja berbagai unsur dalam tim pemenangan.

Dinilai selalu sukses

Salah satu alasan Jokowi menjatuhkan pilihannya kepada sosok Bos Mahaka Group ini adalah catatan sukses yang dimiliki Erick dalam berbagai hal.

Ia dikenal sebagai sosok pengusaha, pemilik media, dan memiliki saham di beberapa bisnis olahraga.

Terakhir, suksesnya penyelenggaraan Asian Games secara keseluruhan, dianggap sebagai kesuksesan seorang Erick Thohir yang duduk sebagai ketua Inasgoc.

Hal ini disampaikan langsung oleh Jokowi di posko pemenangan, Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).

“Setiap hal yang beliau pimpin itu selalu mendapatkan kesuksesan. Terakhir kita masih ingat beliau ketua Inasgoc di Asian Games 2018,” ujar Jokowi.

Dekat dengan kalangan milenial

Erick Thohir diasosiakan dekat dengan kaum milenial atau kaum muda masa kini. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua TKN, Arsul Sani.

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy dalam sebuah wawancara di televisi nasional.

“Ada urusan-urusan yang menjadi kecenderungan anak milenial hari ini, olahraga dan musik. Dan kita tahu, Pak Erick Thohir memiliki latar belakang yang lumayan dalam persoalan tersebut,” ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/08/11274701/5-fakta-terpilihnya-erick-thohir-jadi-ketua-tim-kampanye-jokowi-maruf

Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke