Salin Artikel

Pascagempa, Bagaimana Nasib Lombok?

Data per Selasa (7/8/2018) siang, total korban dari peristiwa itu sejumlah 105 orang meninggal dunia, 236 luka-luka, dan lebih dari 84.000 orang masih mengungsi.

Lalu, bagaimana nasib pulau Lombok setelah diguncang gempa?

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, status NTB masih dalam masa tanggap darurat yang ditetapkan hingga 11 Agustus 2018.

Pada masa ini, tim gabungan akan fokus pada proses penanganan pascagempa, baik evakuasi maupun pemberian bantuan bagi korban.

"Selama masa tanggap darurat akan ada kemudahan akses penggunaan dana, baik dana siap pakai, logistik, peralatan, manageria,l maupun administrasi," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (7/8/2018). 

"Kami perkirakan dengan kondisi yang ada, (masa tanggap darurat) akan diperpanjang, kemungkinan perpanjang seminggu. Apakah setelah seminggu akan ditambah lagi? Tergantung kondisi yang ada," tambahnya.

Setelah itu, akan masuk pada masa transisi darurat. Sutopo mengatakan, masa transisi tersebut biasanya berlangsung selama tiga bulan lamanya. Pada masa ini, kegiatan korban terdampak gempa sudah berangsur-angsur normal, meskipun mereka masih tinggal di pengungsian.

"Misalnya, pengungsi sambil menunggu perbaikan rumahnya, mereka tetap kita penuhi kebutuhan dasarnya di pengungsian, makanannya, minuman, layanan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya," ucap dia.

Tahap berikutnya adalah masa rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. BNPB dan tim lainnya akan membantu masyarakat Lombok memulihkan infrastruktur.

"(Prosesnya) panjang karena akan kita bangunkan di 5 sektor, pemukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya dan lintas sektor," jelas Sutopo.

Saat ini, BNPB masih melakukan penghitungan terkait jumlah pasti kerugian ekonomi akibat gempa. Mereka memprediksi kerugiannya dapat mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Namun, Sutopo mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, pemerintah pusat, daerah, dan instansi lainnya akan terus mendampingi para korban.

Ia menambahkan, pemerintah memiliki sumber daya yang cukup untuk menangani bencana ini.

"Jadi Pemprov NTB, kabupaten/kota NTB, termasuk masyarakat, tetap tenang, tidak merasa sendirian, pemerintah pusat akan membantu penanganan," kata Sutopo.

Sampai saat ini, proses evakuasi akibat gempa bermagnitudo 7 tersebut masih terus dilakukan oleh tim gabungan. Sutopo memprediksi jumlah korban juga masih akan terus bertambah. Gempa bumi bermagnitudo 7 tersebut terasa hingga ke Bali dan Nusa Tenggara Timur.

BNPB mendata, lokasi paling parah terdampak gempa yaitu, Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

https://nasional.kompas.com/read/2018/08/08/08561081/pascagempa-bagaimana-nasib-lombok

Terkini Lainnya

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke