Rombongan PPP yang dipimpin Sekjen PPP Arsul Sani ini mendatangi gedung KPU, sekitar pukul 23.30 WIB atau 30 menit menjelang penutupan pendaftaran pada pukul 00.00 WIB.
"Kenapa baru sekarang (datang), karena kami ingin maksimal memanfaatkan kuota yang ada, memenuhi jumlah," kata Arsul dalam konferensi pers di KPU.
Ia juga menceritakan banyak caleg dari kalangan eksternal yang baru menyampaikan berbagai persyaratan pencalonan pada hari terakhir. Oleh karena itu, kata dia, partai harus menampung upaya mereka.
"Banyak juga yang di antara kalangan eksternal yang baru menyampaikan persyaratan-persyaratan formalnya seperti SKCK, hasil pemeriksaan kesehatan, kemudian ijazah," ujarnya.
Arsul juga mengungkapkan, PPP memutuskan untuk datang pada malam hari untuk menghindari keramaian dan kemacetan yang terjadi di sekitar wilayah KPU pada siang dan sore hari.
Ia pun juga tak ingin rombongannya desak-desakan atau terlibat insiden seperti yang terjadi antara massa PDI-P dan Perindo pada siang hari.
"Kami lihat di televisi juga ada desak-desakan. Nah kami tidak ingin desak-desakan kami ingin damai-damai saja," kata Arsul.
Pada awalnya, rombongan PPP itu berencana mendatangi KPU pukul 22.10 malam. Sebab, waktu itu mencerminkan nomor urut PPP, yaitu nomor 10.
Rombongan juga telah memakai kaus berwarna hijau dengan tulisan "Sepuluh Lewat Sepuluh". Namun, pada akhirnya rombongan bergerak sekitar pukul 23.10
"Memang mau memanfaatkan nomor 10 itu. Tadinya mau mendaftarkan 10.10 (malam), eh tapi jadi 11.10 (malam)," kata dia disambut gelak tawa kader dan awak media.
Pada tahapan Pemilu 2019 ini, PPP telah mendaftarkan 575 calegnya untuk 80 dapil. Para caleg terdiri dari dari kalangan internal kader partai dan eksternal partai dari berbagai latar belakang.
Ia juga memastikan caleg yang didaftarkan tidak ada yang merupakan mantan narapidana korupsi, narkotika, dan kejahatan seksual pada anak.
Meskipun sudah melakukan seleksi, PPP tetap menyerahkan verifikasi lebih lanjut kepada KPU. Jika KPU menemukan caleg PPP yang bermasalah, Arsul menjamin partainya akan mencoret mereka dari daftar.
"Kami tentu punya komitmen apabila terbukti ada yang seharusnya terhalang sesuai dengan pakta integritas kami akan coret," ujarnya.
Pada Pemilu 2014, PPP memperoleh 8.157.488 suara. Pada waktu itu, PPP mendapatkan 39 kursi di DPR.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/18/07173581/cerita-sekjen-ppp-daftarkan-caleg-ke-kpu-30-menit-jelang-penutupan