Salin Artikel

Dalam 3 Hari, Polri 4 Kali Tangkap Terduga Teroris

Kompas.com mencatat, penangkapan terduga teroris terjadi di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu (8/7/2018). Polisi pun menggeledah rumah terduga teroris tersebut yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat keesokan harinya.

"Iya benar, ditangkap di Benhil, kalau tidak salah kemarin ya, tapi digeledah hari ini rumahnya di Kemayoran," kata Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful.

Dalam penggeledahan tersebut, polisi mendapati dua orang yang merupakan anak dan istri terduga teroris. Keduanya kemudian diamankan oleh aparat dan rumah pelaku telah diberikan garis polisi.

Kemudian, pada Senin (9/7/2018), Densus 88 Anti Teror menangkap dua terduga teroris di Cimalati, Kelurahan Cicurug, Sukabumi. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, kedua terduga teroris itu merupakan bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Jaringan JAD, langsung ditangani Densus (88). Polda dan Polres sifatnya back up saja. Jumlahnya dua orang," sebut Agung.

Saksi bernama Nyai mengungkapkan terduga teroris dibekuk petugas ketika tengah mengendarai sepeda motor bersama istri dan anaknya. Kemudian, terduga teroris itu diamankan aparat.

Setelah itu, pada Selasa (10/7/2018), Densus 88 membekuk dua orang terduga teroris di Kampung Bojong Lio, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat. Keduanya masing-masing berinisial LM dan MK.

LM diketahui berprofesi sebagai pedagang mi ayam. Adapun MK berprofesi sebagai pekerja serabutan.

Pada hari yang sama, terduga teroris diamankan Densus 88. SR dibekuk di Perumnas Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat.

SR ditangkap ketika tengah berjalan kaki menuju minimarket yang lokasinya tidak jauh dari rumah saudaranya. Diduga SR terlibat jaringan teroris yang akan melakukan penyerangan ke Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok beberapa waktu lalu.

Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menyatakan, penangkapan-penangkapan yang dilakukan kepolisian terhadap terduga teroris tersebut tidak begitu saja terjadi. Penangkapan tersebut berdasarkan pengembangan kasus yang sudah ada.

"Semua dilakukan berdasarkan pengembangan yang sudah ada, tidak serta-merta," ungkap Syafruddin di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Syafruddin mengatakan, karena dilakukan berdasarkan kepada pengembangan kasus, maka para terduga teroris tersebut berasal dari kelompok yang sama dengan yang sebelumnya.

Syafruddin pun menuturkan, penanganan terorisme bukan hanya menjadi tugas Polri, dalam hal ini Densus 88. Semua elemen keamanan dan masyarakat pun bisa ikut berkontribusi dalam menangani terorisme.

"Semua unsut, elemen keamanan masyarakat (bisa) menangani itu semua," jelas Syafruddin.

Sejumlah terduga teroris yang ditangkap oleh petugas belakangan terakhir dilaporkan berasal dari jaringan yang sama, yakni JAD. Kelompok yang telah berbaiat kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tersebut bertanggung jawab terhadap aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, termasuk rangkaian aksi teror bom di Jawa Timur beberapa waktu lalu.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/11/16364321/dalam-3-hari-polri-4-kali-tangkap-terduga-teroris

Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke