Salin Artikel

KPK Apresiasi Pelunasan Uang Pengganti Rp 169,4 Miliar oleh Samadikun

Pengembalian uang pengganti itu dilakukan melalui Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Proses pengembaliannya dilakukan di Plaza Bank Mandiri, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (17/5/2018).

"Ini, kan, kasus yang ditangani kejaksaan. Saya kira kalau ada terpidana membayarkan kewajibannya, apakah uang pengganti atau yang lain itu positif, ya. Karena itu, salah satu kinerja dari aparat hukum, yaitu kejaksaan," kata Febri di gedung KPK, Jakarta, Kamis (17/5/2018) malam.

Menurut Febri, KPK juga sedang menangani kasus BLBI dengan terdakwa mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung.

Ia menegaskan, KPK menaruh perhatian besar mengingat besarnya dugaan kerugian negara dalam kasus ini.

"Kami sedang concern juga dengan kasus ini karena kerugian negaranya cukup besar, diduga sebesar Rp 4,58 triliun dan rencananya minggu depan akan digelar persidangan lebih lanjut," kata dia.

Ia memastikan, KPK telah menyiapkan jaksa yang mumpuni untuk menghadapi seluruh sangkalan dan membuktikan segala perbuatan dari terdakwa Syafruddin.

"Kita tahu persis, ketika ada usulan penghapusan write off, sebenarnya tidak pernah ada persetujuan di rapat kabinet tersebut. Namun, tetap saja kemudian dipandang Sjamsul Nursalim sudah memenuhi kewajibannya sehingga dibuatkan surat keterangan lunas. Ini yang kami pandang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 4,58 triliun," papar Febri.

Oleh karena itu, KPK juga akan fokus pada pengembalian aset yang maksimal.

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sebelumnya menyetorkan uang pengganti Rp 87 miliar dari Samadikun Hartono kepada kas negara melalui Bank Mandiri.

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Tonny Tubagus Spontana menjelaskan, Samadikun menyerahkan seluruh uang pengganti dengan mencicil empat kali.

Rinciannya, pertama Rp 40 miliar, kedua Rp 41 miliar, ketiga Rp 1 miliar dan keempat Rp 87 miliar.

"Itu merupakan total uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 169,4 miliar," ujar dia, seperti dikutip Antara.

Karena itu, ia mengimbau narapidana kasus korupsi lainnya agar melaksanakan perintah putusan majelis hakim.

"Momentum ini juga ditujukan bagi terpidana yang lainnya. Hendaknya melaksanakan pembayaran kepada negara. Jika tidak kami akan bertindak tegas," katanya.

Seiring lunasnya pembayaran uang pengganti itu, maka pihaknya juga akan mengembalikan barang-barang milik Samadikun Hartono yang telah disita.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/18/10493161/kpk-apresiasi-pelunasan-uang-pengganti-rp-1694-miliar-oleh-samadikun

Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke