Hal itu diungkapkan Prabowo dalam merespons serangkaian aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
"Kita harus menjaga perdamaian. Kita harus jaga kerukunan antara semua agama, suku, kelompok etnis," ujar Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang rukun, kekuatan kita adalah justru Bhinneka Tunggal Ika, semua unsur bangsa Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, terorisme merupakan ancaman yang sangat besar saat ini. Sebab, pemikiran radikalisme lebih cepat menyebar di era perkembangan teknologi yang telah berkembang pesat.
Oleh sebab itu, ia berharap semua institusi pemerintah dan elemen masyarakat bisa bekerja sama dalam memerangi terorisme.
"Ini memang tantangan bagi semua pemerintah di semua negara. Di Indonesia juga kita hadapi ini dan karena itulah semua pihak, saya kira harus kerja sama, harus kompak menghadapi ini dengan serius dan bijak," kata Prabowo.
Aksi teror kembali terjadi di markas kepolisian. Empat terduga teroris menyerang Mapolda Riau pada Rabu (16/5/2018).
Dari lokasi penyerangan, polisi menyita tiga buah pedang yang digunakan pelaku untuk menusuk polisi. Sementara, satu orang polisi meninggal dunia karena ditabrak terduga teroris.
Sebelumnya, aksi teror bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018). Empat anggota polisi dan enam warga sipil terluka dalam peristiwa tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi sehari setelah serangan bom di tiga gereja, yakni Gereja Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Pantekosta Pusat.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/16/16341251/prabowo-jaga-kerukunan-antar-agama-suku-dan-etnis-bangsa-indonesia