Pasalnya, elektabilitasnya masih di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Hal itu terlihat dari hasil survei terbaru Kompas yang dirilis, Rabu (25/4/2018).
Yohan Wahyu dari Litbang Kompas mengatakan, ada tiga parpol lama yang masuk dalam kelompok parpol dengan potensi maksimal keterpilihannya kurang dari 4 persen.
Parpol itu adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Saat ini, hanya Partai Hanura yang berada di DPR dengan perolehan 16 kursi (2,89 persen).
Sementara PBB dan PKPI tidak lolos ke DPR periode 2014-2019.
PBB dan PKPI sempat terganjal putusan KPU yang tidak meloloskan keduanya menjadi peserta pemilu 2019.
KPU belakangan menetapkan PBB sebagai partai peserta pemilu 2019 dengan nomor urut 19, mengacu putusan Bawaslu.
Sementara PKPI menjadi peserta pemilu dengan nomor urut 20 setelah menang dalam putusan PTUN.
Tiga parpol lainnya yang terancam tak lolos ke DPR adalah parpol pendatang baru.
Ketiganya, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya dan Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda).
Yohan mengatakan, parpol pendatang baru harus bekerja ekstra untuk melawan partai-partai politik lama yang sudah berpengalaman dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut.
Partai politik papan atas dan menengah tidak hanya sudah membangun infrastruktur mapan, namun mereka juga memiliki pemilih loyal yang menjadi basis utama partai untuk bertahan.
Meski demikian, hasil survei menunjukkan masih tingginya pemilih yang belum menentukan pilihan, yakni mencapai 28,8 persen.
"Jadi pasar yang terbuka untuk diperebutkan semua parpol. Belum lagi dengan masih tingginya pemilih bimbang yang bisa saja mengubah pilihan," kata Yohan.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/25/12390681/survei-kompas-enam-parpol-terancam-tak-lolos-ke-dpr