"Kalau misalnya libur anak sekolah itu lumayan bisa mengurangi kemacetan 40 persen," kata Royke di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (15/4/2018).
Menurut Royke, langkah tersebut juga menjadi solusi alternatif mengatasi kepadatan lalu lintas di sekitar kawasan Asian Games 2018. Jika kepadatan selama Asian Games tinggi, maka akan menimbulkan kerugian bagi sejumlah pihak.
"Tapi kalau dikendalikan, artinya keluar bergantian atau karena liburan atau karena kebijakan lain, lumayan mengurangi volume yang tumpah ruah di jalan," kata dia.
Di sisi lain, langkah tersebut juga memudahkan Polri untuk mengatur lalu lintas nantinya. Masyarakat pun bisa menempuh waktu perjalanan yang lebih singkat.
Namun demikian, Royke menyerahkan usulan ini ke pemerintah untuk dipertimbangkan lebih lanjut.
Menurut Royke, Polri juga harus mematuhi standar internasional dalam pelaksanaan Asian Games 2018. Ia menyebutkan, waktu tempuh dari Wisma Atlet Kemayoran ke venue di kawasan GBK harus 30 menit.
"Saat ini bisa satu jam sampai 1 jam 30 menit, bahkan bisa sampai dua jam," ujar Royke.
Dengan demikian, pemerintah dan Polri terus berbagai solusi alternatif untuk mewujudkan standar tersebut.
Royke mengakui bahwa standar tersebut merupakan hal yang cukup berat mengingat lalu lintas saat ini yang cenderung padat.
Terkait jumlah personel, Polri akan menerjunkan sekitar 5.000 personel untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Pasukan tersebut akan diturunkan di tiga wilayah pelaksana Asian Games, yaitu Jakarta, Palembang dan Jawa Barat.
"Ya kami akan turun semua. Paling tidak 4.000-5.000. Untuk semua kota Jakarta, Jabar dan Palembang," ujar Royke.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/15/16563121/atasi-kemacetan-polri-harap-sekolah-bisa-diliburkan-saat-asian-games