Salin Artikel

Mengenal Bahaya Campuran Ganja Sintetis dan Tembakau yang Terungkap di Bali

Ganja sintetis yang digunakan yakni jenis 5Flouro-ADB.

"Jenis 5F-ADB disebut-sebut sebagai salah satu senyawa sintetik cannabinoid yang paling berbahaya," ujar Eko melalui keterangan tertulis, Kamis (22/3/2018).

Eko mengatakan, pada 2015 dan 2016 lalu ditemukan campuran ganja sintetis dengan tembakau yang dikenal dengan nama tembakau Ganesha. Ganja sintetis yang digunakan saat itu jenis FUB-AMB. Senyawa tersebut berbentuk serbuk berwarna putih.

Menurut dia, penggunaaan senyawa ini diketahui dapat menyebabkan asfiksia (gagal nafas), sianosis (kebiruan pada kulit), depresi, diare, dizziness (pusing), drowsiness (mengantuk), excitement (kesenangan), mual muntah, ruam, hingga kematian.

Eko menyebut, contoh kasus di Jepang pada akhir 2014. Saat itu, ditemukan 10 kasus kematian terkait zat ini.

"Korban adalah laki-laki berumur 34 tahun yang ditemukan tewas di kamarnya setelah mengkonsumsi rokok dari kemasan herbal 'GM Sapphire' yang mengandung 5F-ADB dan MAB-CHMINACA," kata Eko.

Korban mengalami gagal nafas setelah mengalami aspirasi selama muntah.

Eko mengatakan, 5F-ADB dan MAB-CHMINACA merupakan senyawa ganja sintetik dan bekerja secara sinergi meningkatkan efek toksik pada pasien. Kedua senyawa ini bisa menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Padahal, saat diotopsi dan diambil sampel di tubuhnya, dosis 5F-ADB yang ditemukan sangat rendah sekitar 1.17 hingga 7.95 ng/g.

"Oleh sebab itulah, 5F-ADB dikatakan lebih toksik daripada senyawa sintetik cannabinoid yang ditemukan sebelumnya," kata Eko.

Sebelumnya, polisi menangkap dua pemuda inisial KAP (20) dan AAE (24) terkait peredaran narkoba jenis cannabinoid sintetis. KAP berperan sebagai penerima dan produsen narkotika dalam bentuk serbuk cannabinoid sintetis untuk bahan pembuatan tembakau narkotika dari China.

Sementara AAE turut serta memproduksi cannabinoid Sintetis dengan campuran 5-Flouro ADB dengan tembakau.

Penangkapan berawal dari informasi Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta bahwa ada pengiriman barang dari FED EX. Dicurigai isinya merupakan narkoba jenis cannabinoid sintetis dalam bentuk serbuk 5-Flouro ADB dengan berat 500 gram.

(Baca: Edarkan Narkoba Jenis Cannabinoid Sintetis, Dua Pemuda Ditangkap di Bali)

Dari hasil pemeriksaan awal Labfor Mabes Polri, serbuk warna putih kekuningan berlogo positif mengandung cannabinoid sintetis.

Setelah melakukan control delivery, polisi menangkap KAP dan AAE yang dilanjutkan dengan penggeledahan di rumah tersangka. 

"Di sana ditemukan home industry serta bahan-bahan pembuatan ganja sintetis tersebut," kata Eko.

Eko mengatakan, sindikat tersebut menggunakan modus mendistribusikan narkotika golongan I synthetic cannabinoid dalam bentuk serbuk. Kemudian dicampur dengan tembakau yang biasa dihisap oleh para pengguna.

Serbuk tersebut berasal dari China yang kemudian dikirim ke Bali.

"Kemudian digunakan sebagai bahan campuran tembakau, baru di distribusikan ke seluruh wilayah Indonesia dengan cara online store via BBM, Line dan Instagram," kata Eko.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/22/14151061/mengenal-bahaya-campuran-ganja-sintetis-dan-tembakau-yang-terungkap-di-bali

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke