Salin Artikel

Bagikan KIS dan KIP, Mensos Ajak Warga Teriakkan Yel "Haji Jokowi"

Idrus mengatakan, yel-yel ini dibuat untuk menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo di sana.

"Jadi di depan ibu-ibu itu ada bonus atas kehadiran Bapak Presiden. Apakah ibu-ibu senang menerima bonus itu? Kok suaranya kurang? Betul senang?" kata Idrus.

"Senang," jawab ibu-ibu yang hadir kompak.

"Kalau begitu kita yel-yel. Kalau saya menyebut, 'siapa kita?' Jawabnya 'Indonesia'. Sesuai visi Presiden Jokowi, 'Indonesia', jawabnya 'sehat dan pintar'. 'Siapa Presiden kita?' Jawabnya 'Bapak Haji Jokowi'," kata Idrus.

Setelah melakukan briefing sejenak, Idrus Marham pun langsung mengajak warga yang hadir untuk meneriakkan yel-yel. Warga yang kebanyakan adalah ibu-ibu dan anak sekolah bisa meneriakkan yel-yel dengan cukup kompak di hadapan Jokowi.

Setelah itu, Idrus memberikan penjelasan kenapa ia menyertakan gelar 'Haji Jokowi' di dalam yel.

"Ya jadi haji itu penting karena di sini ya penduduknya kurang lebih 91 persen umat Islam. Haji itu penting bagi umat Islam. Haji itu rukun Islam yang kelima," kata Idrus.

"Ini coba lihat Bapak Presiden kita. Ini belum tahu saja. Saya bisa beri bocoran, ya bocorannya, kalau Bapak Presiden ini jadi imam, pasti suaranya merdu. Ya, Alhamdulillah. Di Afghanistan juga sudah jadi imam. Makmumnya Presiden Afghanistan. Juga banyak ulama di sana. Ini kan luar biasa," kata Idrus.

Politisi Partai Golkar itu pun kembali mengajak masyarakat untuk meneriakkan yel-yel. Namun kali ini hanya bagian haji Jokowi saja.

"Presiden kita? 'Haji Jokowi!'"

"Presiden kita? 'Haji Jokowi!"

"Alhamdulillah, Bapak Presiden, ini rakyat bapak. Senang sekali," ucap Idrus.

Setelah sesi meneriakkan yel-yel selesai, Idrus pun baru memaparkan data-data terkait jumlah penerima KIP, KIS dan PKH di Banten.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/14/16155871/bagikan-kis-dan-kip-mensos-ajak-warga-teriakkan-yel-haji-jokowi

Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke