Salin Artikel

Sindikat The Family MCA Bukti Minimnya Pengetahuan Masyarakat soal Hoaks

Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho melihat hal tersebut menyebabkan penyebaran hoaks tak kunjung berhenti.

"Apalagi, pada momen pilkada justru akan semakin naik. Mereka-mereka itu adalah pihak-pihak yang berpotensi mengamplifikasi masifnya penyebaran hoaks di media sosial," ujar Septiaji kepada Kompas.com, Kamis (1/3/2018) malam.

Selain itu, sindikat ini turut membuktikan tingginya polarisasi di masyarakat. Septiaji mengungkapkan, sindikat seperti MCA memperparah rasa saling curiga antarkelompok masyarakat disebabkan kerasnya perbedaan pandangan dalam memandang isu yang beredar.

"Jadi, terbongkarnya sindikat ini membuktikan bahwa problem mendasar di masyarakat kita terkait penyebaran hoaks ini masih cukup besar, ya," katanya.

Septiaji memaparkan bahwa pihaknya terus melakukan kontranarasi terhadap berbagai hoaks yang beredar. Ia menilai, peredaran hoaks yang didistribusikan sindikat MCA terbilang cukup mudah dibongkar. Sebab, kelemahan MCA terletak pada narasinya yang tidak kompleks.

"Menurut kami, ini tidak secanggih zaman-zaman (akun Twitter) Triomacan, yang dia cukup kompleks membangun narasinya," ucapnya.

Selain melakukan kontranarasi, Mafindo juga melakukan upaya edukasi kepada masyarakat supaya bisa memiliki daya kritis dan kemampuan membedakan mana informasi yang benar dan yang salah.

Seperti diketahui, MCA merupakan sindikat yang menyebarkan konten berupa isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia, penculikan ulama, dan mencemarkan nama baik presiden, pemerintah, hingga tokoh-tokoh tertentu. Tidak hanya itu, pelaku juga menyebarkan konten berisi virus kepada orang tertentu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal mengatakan, perang terhadap hokas dan isu provokatif tentunya tidak dapat dilakukan hanya oleh Polri.

"Polisi tak bisa bekerja sendiri. Penegakan hukum kami jalankan, imbauan kami maksimalkan. Tinggal bergandengan tangan, dong, seharusnya semua stakeholder," ujar Iqbal saat dijumpai di Kompleks Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Rabu (28/2/2018).

Pengungkapan sindikat itu, lanjut Iqbal, merupakan wake up call kepada semua komponen masyarakat untuk mulai melawan hoaks dan isu provokatif, mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan sekitar, hingga pada akhirnya pada lingkungan yang lebih luas.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/02/09352661/sindikat-the-family-mca-bukti-minimnya-pengetahuan-masyarakat-soal-hoaks

Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke