Salin Artikel

PPP Sebut Dukungan kepada Djarot-Sihar Bagian dari "Deal" dengan Daerah Lain

Keputusan ini merupakan bagian dari kesepakatan dengan PDI-P di sejumlah daerah lainnya.

"Sumut menjadi dinamika terakhir di PPP karena di satu sisi PPP dengan PDI-P sepakat di Jateng, di mana PPP dapat posisi cawagub. Di Jabar sepakat artinya PDI-P tidak ikut dalam koalisi mengusung Ridwan Kamil. Untuk itu, PPP dapat posisi cawagub. Itu bagian kesepakatan," kata Arsul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/1/2018).

Arsul yakin, dinamikan ini juga terjadi di partai politik lainnya sehingga tak perlu dipermasalahkan.

Kesepakatan seperti itu juga dilakukan antara PPP dengan partai lain, salah satunya Demokrat.

Sebab, kata Arsul, PPP paling sering berkoalisi dengan Demokrat di Pilkada 2018. Di Riau, Demokrat menggandeng kader PPP sebagai cawagubnya.

Kemudian, di Sulawesi Tenggara, PPP mengubah dukungan karena kadernya menjadi cawagub bersama Demokrat. Demikian pula di Kalimantan Timur dan Lampung.

"Kan tadi saya sampaikan bahwa pilkada serentak itu tidak bisa diperlakukan sendiri-sendiri. Ini bukan hanya di PPP, kami justru dari 17 Pilgub paling banyak berkoalisi dengan Demokrat," lanjut dia.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Andreas Hugo Pareira memastikan partainya bersama PPP sepakat mengusung Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Pilkada Sumatera Utara (Sumut). 

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/10/14262191/ppp-sebut-dukungan-kepada-djarot-sihar-bagian-dari-deal-dengan-daerah-lain

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke