Salin Artikel

Fahri Hamzah: Kenapa Hanya KPK yang Dianggap Benar?

Sementara, proses hukum dan peradilan yang dilakukan institusi penegak hukum yang lain tidak dipercaya. 

"Kenapa hanya KPK yang dianggap benar? Kan ini enggak benar," ujar Fahri, saat diskusi 'Pansus Angket Apa Lagi?', di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/11/2017). 

Fahri menilai, penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat penegak hukum saat ini sudah baik. Sistem penegakan hukum juga sudah berjalan.

"Pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh polisi lebih baiknya. Apalagi kalau densus itu disetujui. Saya yakin, kita tidak perlu KPK lagi," kata Fahri.

Baca: Setya Novanto Izinkan Pansus Angket KPK Bekerja di Masa Reses

Oleh karena itu, ia menilai, suatu saat keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah tidak diperlukan lagi.

Pada kesempatan yang sama, anggota Pansus Angket KPK, Masinton Pasaribu, mengatakan,  ada 11 temuan Pansus yang seharusnya ditindaklanjuti KPK. 

"Temuan ini sampai sekarang enggak ada apa-apa. Oleh KPK, dianggap tidak ada masalah. Dia tetap anggap (dirinya) paling bersih, paling benar," kata dia.

Baca: KPK Tidak Akan Datang untuk Memenuhi Undangan Pansus Angket

Menurut Masinton, KPK harus instrospeksi diri bahwa penegakan hukum yang dilakukan selama ini banyak melanggar aturan. Buktinya, KPK sudah tujuh kali kalah di sidang praperadilan.

"Dia kalah tujuh kali praperadilan, dianggap biasa saja, tidak ada perbaikan. Diulangi lagi, diulangi lagi," ujar Masinton.

"Kalau dikatakan KPK hebat, enggak ada hebat-hebatnya. Mana korupsi besar yang dia ungkap? Terus kita bilang hebat?" kata politisi PDI Perjuangan ini. 

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/14/20425071/fahri-hamzah-kenapa-hanya-kpk-yang-dianggap-benar

Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke