Salin Artikel

Polisi Tangkap Sindikat Pembuat Liquid Vape dan Tembakau Narkoba

Terungkapnya sindikat ini bermula pada 28 September lalu, saat Tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bekerja sama dengan Tim Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta melakukan pengecekan terhadap sebuah paket berisi 300 gram serbuk putih.

Serbuk tersebut positif mengandung narkotika.

"Kemudian tim menangkap penerima paket berinisial SS," kata Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes John Turman Panjaitan, dalam jumpa pers di Kantornya, Rabu (1/10/2017).

SS mengaku disuruh oleh ASD untuk menerima paket tersebut. Selanjutnya, tim pun menangkap ASD di kediamannya di wilayah Jakarta Selatan.

(Baca: Polisi Amankan Puluhan Liquid Vape dari Belanda yang Mengandung Narkoba)

"Di sana, tim menyita antara lain 58 gram tembakau, cairan untuk liquid vape dan timbangan," ucap John.

Berdasarkan interogasi, ASD mengaku serbuk tersebut merupakan bahan baku yang diimpor dari Shanghai. Rencananya serbuk tersebut akan diolah oleh VAZ dan AF dengan tembakau dan cairan liquid, sehingga menghasilkan tembakau narkotika dan liquid vape narkotika.

Tim pun menangkap VAZ di kediamannya di daerah Jakarta Timur dan menyita 1094 gram serbuk coklat diduga mengandung Narkotika. Selanjutnya, tim juga menangkap AF di rumahnya di wilayah Jakarta Selatan dan menyita 550 gram tembakau dan peralatan untuk memproduksi tembakau narkotika.

Atas tindakannya, keempat tersangka dikenakan pasal 114 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1 subsidair pasal 113 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1 lebih subsidair pasal 112 ayat 2 jo pasal 132 ayat 1 UU No 34 tahun 2009 tentang narkotika.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/01/18125681/polisi-tangkap-sindikat-pembuat-liquid-vape-dan-tembakau-narkoba

Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke