Salin Artikel

Wiranto Ungkap Presiden Duterte Terinspirasi "Petrus" di Era Soeharto

Pertemuan itu terjadi saat Presiden Joko Widodo menghadiri Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-30 ASEAN di Manila, Filipina, Sabtu (29/4/2017).

Menurut Wiranto, saat itu Duterte mengungkapkan alasan kebijakan menembak mati bandar narkoba diadopsi dari sebuah peristiwa besar yang pernah terjadi di Indonesia.

Duterte, kata Wiranto, mencontoh peristiwa "penembakan misterius" atau "petrus" yang pernah terjadi di era kepemimpinan Presiden Soeharto pada periode 1980-an.

Pada era itu terjadi penangkapan dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah.

"Saat itu Duterte melontarkan joke. 'Saya ini kan belajar dari Indonesia.' Lalu Presiden Jokowi bingung, kapan Presiden Duterte belajar ke Indonesia," ujar Wiranto di sela-sela memberikan pengarahan pada acara Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LVI, di gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2017).

"Duterte menjawab, 'Enggak saya belajar dari 'Petrus'-nya Pak Harto itu lho'," kata Wiranto, yang juga pernah menjabat ajudan presiden di era Soeharto.

Sontak para peserta yang hadir di auditorium tertawa mendengar hal itu.

"Jadi rupanya Petrus yang di Indonesia sampai sekarang dianggap sebagai salah satu pelanggaran HAM yang belum diselesaikan, itu di sana (Filipina) jadi contoh," kata mantan Panglima ABRI itu.

Menurut Wiranto, sejak ASEAN dibentuk 50 tahun lalu, Indonesia selalu memiliki posisi yang dipandang oleh seluruh pimpinan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Hal itu terlihat dari respons kepada Presiden Indonesia setiap menghadiri KTT ASEAN.

Saat mendampingi Presiden Soeharto di KTT ASEAN tahun 1991, Wiranto menyaksikan bagaimana tutur kata dan bahasa tubuh pimpinan negara ASEAN yang menghormati delegasi dari Indonesia.

"Saat saya menjadi ajudan presiden tahun 1991, Presiden Soeharto sangat dihormati. Mungkin karena awal pemikiran pembentukan ASEAN itu dari indonesia. Tutur kata dan bahasa mereka sangat menghargai Indonesia," kata Wiranto.

Hal yang sama juga terjadi saat Presiden Jokowi menghadiri KTT ke-30 ASEAN di Manila, Filipina.

Bahkan saat itu, Presiden Duterte berujar kepada Presiden Jokowi, "Pak Jokowi, kalau ada perampok di Indonesia, kejar saja. Kalau masuk ke daerah saya (Filipina) kejar terus, jangan berhenti. Nanti tinggal telepon saya saja," tutur Wiranto, diiringi tepuk tangan dan tawa peserta PPRA yang hadir.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/11/13510281/wiranto-ungkap-presiden-duterte-terinspirasi-petrus-di-era-soeharto

Terkini Lainnya

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke