Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Menelaah Komunikasi Digital Public Relations Polri

Kompas.com - 03/07/2017, 15:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Tak bermaksud mengajari, tiada maksud menggurui, di mata penulis, salah satu fenomena komunikasi massa di Tanah Air yang menarik diulas dari sisi keilmuan komunikasi adalah Divisi Humas Polri.

Sebab, selain terus tercakup dalam radar media massa arus utama (mainstream) maupun media sosial setahun terakhir, posisinya pun terus berada dalam pendulum panas antara yang cinta berlebih (lovers) dan benci berlebih (haters) imbas berbagai suhu politik negeri ini.

Termutakhir, tentu saja polemik dari penyelenggaraan Police Movie Festival 2017, khususnya dari video juara "Aku adalah Kau yang Lain". Suasana Idul Fitri yang penuh bahagia kemudian menjadi gaduh dibuatnya.

Penulis tertarik menelaah respons komunikasi massa pada video tersebut dengan menggunakan tiga peranti lunak independen pihak ketiga spesialis pencatat trafik yang bisa diakses siapa pun tanpa perlu berlangganan.

Karenanya, obyektivitas dan verifikasi bisa dilakukan siapa pun warganet. Ketiganya adalah Sociograph.io, Likealyzer.com, serta Socialbaker.com.

Ada lima hasil dari analisis pada video tersebut. Pertama, hasil analisis peranti lunak independen kepada fans page Divisi Humas Polri menunjukkan respons komunikan tidak optimal, baik dari sisi kuantitas (reactions, share & comment) maupun kualitas (rating) pada unggahan terkait film tersebut.

Respons tertuju baik ke postingan yang sudah dihapus per 25 Juni 2017 pukul 18:25 maupun yang masih eksis di fans page per 21 Juni 2017 pukul 14:00.

Kedua, respons optimal dari sisi kuantitas dan kualitas sepanjang Juni 2017 sebetulnya masih mengarah kepada unggahan berbentuk video (bukan teks, foto, dan atau infografis). Bukan karya Anto Galon, tapi justru video buatan Divisi Humas Polri sendiri berjudul "Karena Polisi Bukan Sekedar Profesi" per 21 Juni 2017 pukul 17:00.

Rating pada karya produksi Humas Polri ini bahkan mencapai 5.415, sementara unggahan terkait pengumuman video Anto Galon hanyalah 637 dan film juara kedua hanya 222 (lihat foto di bawah).

SOCIOGRAPH Respons warganet terhadap video Aku adalah Kau yang Lain yang dicatat oleh Sociograph.io, 1 Juli 2017.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com