Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Menelaah Komunikasi Digital Public Relations Polri

Kompas.com - 03/07/2017, 15:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Antisipasi respons negatif

Lalu, bagaimana agar unggahan kita di media sosial dan atau laman resmi dan atau media pesan instan tak direspons negatif, sekaligus sebaliknya memperoleh impresi positif?

Dari pengalaman penulis, ada tiga cara. Pertama, cermati database performasi dari tiap platform yang dimiliki.

Jika merujuk laman resmi, biasanya sudah ada tabel chart di dalam content management system (CMS) yang kita gunakan, seperti WP-admin jika menggunakan Wordpress.

Di sana, kita akan dapat data lengkap mulai dari topik terbanyak dibaca, paling sedikit respons, asal pengunjung, jenis sistem operasi yang digunakan, komentar yang masuk, dan banyak lagi.

Sebagai pembanding data internal tersebut, pasanglah pencatat data eksternal seperti Google Analytics, Hi-Stats, dan Alexa pada CMS laman tersebut.

Kedua data, internal dan eksternal, saling melengkapi karena proses pencuplikan respons di internet keduanya gunakan metode berbeda.

Kombinasi data keduanya akan hasilkan pola serta resume komunikasi massa, dan tentunya kesimpulan-arahan kita dalam produksi konten.

Cara kedua, cermati database performasi dari media sosial yang digunakan. Terutama fans page di Facebook, kita benar-benar akan dimanjakan karena selain bisa melihat rating, reaksi, komentar dan lainnya, juga akan ditawari cara menaikkan animo warganet untuk setiap unggahan yang dilakukan. Youtube memberikan layanan hampir sama.

Selain database performasi internal, performansi di media sosial tentu saja bisa disaksikan bersama dengan melihat indikator general, seperti like dan share di FB, retweet di Twitter, love di Instagram, dan sebagainya.

Kombinasi data keduanya juga akan menghasilkan pola serta resume komunikasi massa, dan tentunya kesimpulan-arahan kita dalam produksi konten.

Upaya ketiga, menyimak sejumlah penyedia layanan independen pihak ketiga, yang sekalipun cuma-cuma, sangat mampu memberikan data cukup valid tentang kinerja digital public relations internal maupun eksternal sebagai berikut.

a. Penyedia arah pembicaraan (trending topic) media sosial, antara lain:
- Trending topic di Google pada dan khususnya media sosial atau online news
- Trending topic di Youtube
- Trending topic di Facebook

b. Penyedia data statistik kinerja digital public relations, antara lain:
- Socialbakers.com (bisa menghitung tren kenaikan atau penurunan like)
- Likealyzer.com (rekomendasi arahan pengelolaan sebuah digital public relations)
- Sociograph.io (bisa mengalkulasi kualitas dan kuantitas respons digital public relations dalam sebuah sheet yang enak)

c. Penyedia arah pembicaraan sekaligus respons kinerja digital public relations, seperti socialmention.com karena dapat memperlihatkan respons hingga sentimen, top keyword, serta top user.

Ke depan, saya akan menjelaskan cara penggunaan poin-poin di atas karena cukup detail.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Nasional
Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Nasional
Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com