JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif membenarkan soal operasi tangkap tangan pejabat Pemerintah Provinsi Bengkulu yang dilakukan penyidik KPK.
Laode mengatakan, mereka yang terkena OTT saat ini sedang berada di perjalanan menuju ke Jakarta.
"Nanti malamlah mereka baru sampai ke Jakarta," ujar Laode di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/6/2016).
Laode mengatakan, mereka yang terkena OTT akan langsung dibawa ke kantor KPK untuk diperiksa. Penyidik juga akan melaksanakan gelar perkara malam ini untuk menentukan status mereka.
"Malam ini, langsung akan kami ekspose (gelar perkara). Untuk menentukan status tersangkanya tunggu itu dulu," ujar dia.
(Baca: KPK: Status Gubernur Bengkulu dan Istri Tunggu Pemeriksaan 24 Jam)
Laode juga mengatakan bahwa pimpinan KPK sudah menginformasikan OTT itu ke Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo secara informal.
KPK melakukan operasi tangkap tangan di Bengkulu pada Selasa pagi. Dalam kegiatan tersebut, petugas KPK menyita uang yang dibungkus di dalam kardus.
"Tim juga mengamankan sejumlah uang dalam mata uang rupiah di dalam sebuah kardus," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkat.
Febri mengatakan, ada lima orang yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan. Menurut informasi, dua di antaranya adalah Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, dan istrinya Lili Madari.
Kelima orang yang ditangkap segera menjalani pemeriksaan awal di Mapolda Bengkulu. Selanjutnya, uang tersebut disita sebagai barang bukti.
"Diduga ada transaksi yang terjadi antara pihak swasta dan pihak terkait penyelenggara negara setempat," kata Febri.
(Baca juga: Gubernur Bengkulu Ditangkap KPK, Golkar Beri Pendampingan Hukum)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.