Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Bulan Puasa 60 tahun lalu

Kompas.com - 14/06/2017, 08:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Bulan puasa di Jakarta 60 tahun lalu, atau pada kisaran tahun 1950-an hingga awal tahun 1960, sama sekali tidak terasa hiruk pikuknya orang-orang yang mempersiapkan diri untuk pulang mudik.

Pada waktu itu, saya masih sekolah di SR, Sekolah Rakyat yang kini dikenal sebagai SD atau Sekolah Dasar.

Yang sangat istimewa adalah bulan puasa telah menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak sekolah saat itu karena pada bulan puasa semua anak sekolah diberi libur selama 40 hari. Bulan puasa benar-benar dinanti kedatangannya oleh anak-anak pada setiap tahun.

Di kala itu, jumlah mobil di Jakarta memang belum banyak, masih sangat jarang. Dan, itu menjadikan lalu-lintas di jalan-jalan di Jakarta, terutama di sekitar Jakarta Pusat, sama sekali tidak ada bedanya pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran atau bukan.

Di bulan puasa, yang merupakan hari libur bagi anak-anak sekolah, tidak banyak pula yang dilakukan selain mengisi waktu sekolah dengan bermain atau jalan-jalan di sekitar rumah.

Saya tinggal di Jalan Segara 4, sekarang sudah menjadi bagian dari halaman Istana Presiden dan nama Jalan Segara sudah berubah menjadi Jalan Veteran. Yang masih ada hingga sekarang adalah Jalan Veteran, Jalan Veteran 1, Veteran 2, dan Veteran 3. Jalan Veteran 4 sudah tidak ada.

Kegiatan yang agak berubah sedikit pada bulan puasa adalah beredarnya tukang loak, penjaja barang bekas yang berharap dapat membeli barang yang sudah tidak terpakai lagi dari rumah rumah di sekitar Jalan Segara.

Tidak banyak perumahan di sekitar Jalan Segara 4 karena satu sisi dari Jalan Segara 4 merupakan lokasi dari Kantor Kementerian Kehakiman. Satu sisi saja yang merupakan perumahan, sementara pada sisi Kantor Kementerian Kehakiman hanya ada satu rumah, kediaman dari Mr Soedarjo, salah satu dari sedikit sarjana hukum kelompok pertama di Indonesia.

Di samping tukang loak, ada lagi tukang penjual ayam hidup yang dibawa dalam keranjang berbentuk piramida dengan pikulan. Ibu saya selalu membeli ayam dari tukang pikulan itu setelah diskusi panjang tawar menawar tentunya dengan sang tukang ayam.

Ibu saya hanya membeli 1 atau 2 ekor ayam setiap menjelang Lebaran, dan kami memang hanya berkesempatan makan ayam satu tahun sekali, yaitu saat Lebaran tiba.

Di kala itu, tidak ada ayam yang dijual sudah siap masak seperti sekarang ini. Jadi, biasanya satu atau dua hari sebelum Lebaran, ayah saya menyembelih ayam sendiri, dibantu ibu dan saya serta kakak saya menyaksikan dari jarak yang agak jauh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com