Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Beri Dakwah yang Menyejukkan, Jangan Memancing Emosi Kelompok Lain"

Kompas.com - 14/06/2017, 07:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - Pimpinan Yayasan Maraqitta'limat Nusa Tenggara Barat, Hazmi Hamzar, mengingatkan para ulama untuk menyebarkan ujaran yang mengandung nilai moral dalam setiap ceramah.

Ia prihatin dengan para pemuka agama yang meluap-luap mengutarakan hal yang menyerang pihak lain dan membuat orang-orang di luar kelompok itu tersinggung.

"Berikan mereka (umat) dakwah yang menyejukkan. Hindarilah bahasa yang memancing emosi kelompok lain," ujar Hazmi saat ditemui di Kecamatan Wanadaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Selasa (13/6/2017).

Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Provinsi NTB itu mengatakan, umat butuh kesejukan dalam bermasyarakat. Salah satunya dengan mendapatkan kata-kata dan motivasi yang positif dari pemuka agama.

Pemerintah dan rakyatnya tidak akan bisa membangun bangsa dengan tenang jika tidak ada kedamaian yang tercipta.

"Masyarakat bisa bangun dirinya kalau tenang, pemerintahnya bisa bekerja dengan baik, masyarakat merasa kesejukan di negara," kata Hazmi.

Indonesia terdiri dari beragam suku dan agama. Suku atau agama mana pun, kata Hazmi, tidak bisa menyudutkan kelompok lainnya karena hidup saling bersisian. Jika dakwah yang diberikan sejuk, maka suasana di masyarakat juga akan sejuk.

"Kita kan jauh dari Ibu Kota. Kadang kita lihat teman di Jakarta dengan cara seperti itu berdakwah, rasanya mau terbang ke Jakarta supaya tidak begitu cara dakwahnya," kata Hazmi.

"Kalau sudah begitu kan kuping sebelah panas juga. Kalau sudah panas sama panas, bangsa ini akan dibikin susah," ucap dia.

(Baca juga: MUI: Tabayyun, Prinsip Muamalah Medsosiah)

Dakwah yang menyejukkan, menurut Hazmi, tak hanya menyatukan perpecahan yang ada. Hal itu akan menepis ideologi radikal yang mencoba masuk memanfaatkan kerenggangan yang ada.

Ia mengatakan, agama mana pun pasti mengajarkan kasih sayang dengan umat agama lain, bukan kekerasan.

"Cara kasar, keras, radikal, tidak selesaikan masalah," kata Hazmi.

Kompas TV Ini Metode Ridwan Kamil Menangkal Radikalisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com