Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Masyarakat Tak Khawatir

Kompas.com - 26/05/2017, 20:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat tak khawatir atas aksi teror seperti yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Ia mengatakan, kelompok teroris yang beraksi di sana berskala kecil dan polisi sudah melacak mereka hingga ke sel-selnya.

"Ini kelompok kecil. Kita tidak perlu khawatir. Akan tetap kami kejar. Sel-sel mereka kami sudah tahu, kelompok mereka juga kami sudah tahu," ujar Tito, di lokasi pengeboman, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).

"Kami sudah berkali-kali berhasil menangani kasus serangan teror. Saya sudah memerintahkan jajaran untuk kejar habis pokoknya," lanjut dia.

Tito menjelaskan, kedua bomber Kampung Melayu yang masing-masing berinisial AS dan INS adalah sel dari jaringan bernama Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca: Kalla: Klaim ISIS Dalangi Bom Kampung Melayu Perlu Dibuktikan

Tokoh JAD yang paling populer, yakni terpidana kasus terorisme Nusakambangan, Amman Abdurrahman.

AS dan INS terdeteksi satu jaringan dengan teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Waduk Jatiluhur dan teroris yang meledakkan bom di Taman Pendawa, Kota Bandung.

Tito memastikan, kekuatan negara jauh lebih besar dari kekuatan kelompok tersebut.

Oleh sebab itu, Tito meminta masyarakat tidak takut.

"Kami yakin sampai saat ini, kemampuan negara, Polri dan TNI masih jauh di atas mereka. Jadi masyarakat harus yakin (dengan kerja aparat penegak hukum). Harus tenang dan tidak perlu panik. Kami akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya," ujar Tito.

Diberitakan, dua bomber menyerang Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.

Baca: Teroris ISIS Klaim Serangan Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Mereka membawa bom panci dan melakukan pengeboman bunuh diri di dekat Shelter Transjakarta.

Bom tersebut menelan lima orang meninggal dunia. Dua orang di antaranya adalah pelaku berinisial AS dan INS.

Sementara tiga lainnya adalah anggota kepolisian. Selain itu, enam personel Polri serta lima warga sipil jadi korban luka.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers singkat di lokasi bom Kampung Melayu di Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com