Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nahdlatul Wathan Dukung Pembubaran Ormas Anti-Pancasila

Kompas.com - 16/05/2017, 16:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Masyarakat Nahdlatul Wathan mendukung pemerintah dalam hal pembubaran organisasi masyarakat anti-Pancasila.

Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal Nahdlatul Wathan Lalu Abdul Muhyabidin di Kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta pada Selasa (16/5/2017).

"Apapun yang dilakukan pemerintah, kami berkeyakinan satu hal, yakni sudah dipertimbangkan secara matang. Insya Allah Nahdlatul Wathan akan berada di belakang pemerintah," ujar Muhyabidin.

Muhyabidin mengatakan, semenjak didirikan, ormas Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat itu berazaskan sami'ina waa'ttana dengan pemerintah.

(Baca: Pemerintah Diminta Konsisten soal Pembubaran Ormas Anti-Pancasila)

"Sejarah bagi Nahdlatul Wathan di NKRI seperti itu ya sudah harga mati," kata Muhyabidin.

Bagi Nahdlatul Wathan, yang penting pemerintah melaksanakan pembubaran ormas anti-Pancasila sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.

Dukungan itu merupakan salah satu topik yang dibicarakannya dengan Menko Polhukam Wiranto.

Dualisme Nahdlatul Wathan

Sementara itu, kedatangan Muhyabidin beserta jajaran pengurus lain ke Kantor Wiranto, adalah untuk berkonsultasi terkait dualisme Nahdlatul Wathan.

"Saya memohon Nahdlatul Wathan ini bisa bersatu lagi, baik secara de facto atau de jure. Hal-hal terkait peradilan bisa berjalan sebagaimana mestinya," ujar Muhyabidin.

(Baca: ICMI: Ormas Bisa Dibubarkan jika Melanggar Tiga Syarat Konstitusi)

Diketahui, Nahdlatul Wathan sedang mengalami sengketa. Yakni antara kubu Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB M Zainul Majdi dan Siti Raihanun.

Kementerian Hukum dan HAM mengesahkan badan hukum Nahdlatul Wathan versi kepemimpinan Zainul Majdi.

Pihak Siti pun lalu menggugat Kemenkumham di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) atas pengesahan itu.

Kompas TV Rencana Pemerintah Bubarkan HTI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com