Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi II Anggap Tak Ada Urgensi Revisi UU Ormas

Kompas.com - 10/05/2017, 22:16 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy menilai belum ada urgensi revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentng Organisasi Masyarakat (RUU Ormas). Wacana revisi UU Ormas sempat mengemuka awal tahun 2016. Namun, baik DPR maupun Pemerintah saat ini belum ada yang berinisiatif untuk memulai revisi tersebut.

"Belum ada wacana revisi. Pemerintah belum mengirimkan wacana itu juga ke kami dan DPR tidak ada inisiatif untuk bikin perubahan UU Ormas," kata Lukman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/5/2017).

Selain itu, revisi UU Ormas juga tak masuk ke dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) jangka pendek maupun jangka panjang. Sekalipun mau melakukan revisi UU Ormas, kata Lukman, maka pembuatan naskah akademisnya tidak bisa dilakukan cepat.

(Baca: Pemerintah Pastikan Akan Revisi UU Ormas, tetapi...)

"Tahapnya panjang. Harus minta lagi ke Baleg untuk sinkronisasi dan masuk ke Prolegnas dulu," ujar Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Meski begitu, ia mempersilakan jika ada yang mau menginisiasi revisi UU Ormas. Misalnya, karena mengikuti fenomena terkini soal pengajuan pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Namun, Lukman menilai UU Ormas saat ini sebetulnya sudah cukup akomodatif.

"Soal pembubaran itu yang tidak masuk normanya. Pembubaran karena dia mendukung khilafah atau anti-Pancasila kan tidak masuk. Tapi di ketentuan umumnya kan di pasal-pasal di atasnya menyatakan ormas harus berasaskan Pancasila, itu ada," kata Lukman.

Kompas TV Rencana Pemerintah Bubarkan HTI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com