JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi akan menyambut baik jika Presiden Joko Widodo membentuk tim khusus yang bisa membantu kepolisian mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Febri Diansyah menanggapi lambatnya kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel.
"Jika memang ada arahan misalnya, atau ada concern bersama dari Presiden, karena Presiden waktu itu yang memerintah Kapolri untuk memperkuat tim yang sudah ada saat ini, dan kemudian melibatkan unsur-unsur lain, tentu saja itu akan lebih baik jika kemudian itu bisa mengungkap pelaku dari penyerangan itu," kata Febri, di Jakarta, Senin (15/5/2017).
Febri mengingatkan, penyiraman terhadap Novel dengan menggunakan air keras sudah terjadi sejak 11 April 2017 atau lebih dari sebulan yang lalu.
Akan tetapi, hingga kini kepolisian belum bisa mengungkap siapa pelaku penyerangan itu.
(Baca: KPK Minta Polri Tak Berlama-lama Ungkap Penyerang Novel)
"Jadi pada prinsipnya KPK akan support dan saya yakin betul pihak Novel dan keluarga akan apresiasi jika ada keseriusan yang lebih dalam penanganan," kata Febri.
Febri mengakui, saat ini KPK belum mengajukan permintaan resmi ke Presiden terkait usulan pembentukan tim independen.
Ia beralasan bahwa internal KPK masih mendiskusikan apa langkah yang akan diambil lebih lanjut untuk mempercepat pengungkapan kasus penyerangan terhadap Novel.
"Tentu saja koordinasi yang lebih intens kita harapkan bisa terjadi dengan pihak kepolisian juga. Dan bahkan jika Presiden membutuhkan permintaan dari KPK, kami akan diskusikan secara intensif di internal," ujar Febri.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa beberapa orang yang diduga terlibat dalam kasus ini.
Bulan lalu, Polda Metro Jaya memeriksa dua orang mencurigakan yang terekam CCTV di rumah Novel.
Namun, polisi memastikan dua orang itu tidak terkait dengan penyiraman Novel. Saat kejadian, kedua orang itu tak berada di Jakarta.
(Baca: Keluarga Novel Kecewa Pelaku Penyerangan Belum Terungkap)
Kemudian, beberapa waktu lalu penyidik menangkap pria berinisial AL. Penangkapan berdasarkan foto AL yang dimiliki Novel Baswedan.
Dari hasil pemeriksaan, AL ternyata juga memiliki hubungan saudara dengan dua orang yang sebelumnya diamankan polisi.
Namun, lagi-lagi dipastikan bahwa AL bukan pelaku penyiraman. Kesimpulan tersebut didapatkan setelah penyidik melakukan penelusuran alibi yang diungkapkan oleh AL.
Polisi telah mengecek kantor dan juga rumah AL untuk memastikan dia tidak berbohong.