Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Isu Krusial dalam RUU Pemilu Belum Disepakati

Kompas.com - 09/05/2017, 08:59 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima isu krusial dalam Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) masih belum disepakati.

Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu, Ahmad Riza Patria menuturkan, isu-isu tersebut rata-rata menyisakan dua opsi yang nantinya akan diputuskan dalam forum musyawarah Pansus RUU Pemilu.

Jika belum ada keputusan dalam forum tersebut, barulah akan dilakukan voting.

"Semua isu-isu strategis memang belum diputuskan. (Sistem pemilu) terbuka-tertutup, presidential threshold, parliamentary threshold, konversi suara, jumlah kursi per dapil. Semuanya memang belum diputuskan, sengaja di akhir," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2017).

Adapun DPR kini masih berada pada masa reses hingga 17 Mei 2017. Riza menuturkan, sekitar pekan kedua masa sidang nanti, Pansus RUU Pemilu akan melakukan musyawarah atau voting di tingkat pansus untuk pengambilan keputusan.

Ia berharap, keputusan dapat diambil di tingkat pansus tanpa harus dibawa ke paripurna.

"Mudah-mudahan bisa musyawarah di pansus. Kalau tidak bisa musyawarah di pansus, voting. Voting cukup di pansus. Harapannya tidak perlu sampai paripurna," tutur Politisi Partai Gerindra itu.

Salah satu isu krusial adalah ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. Saat ini, pilihan mengerucut pada dua opsi yakni 0 persen atau angka lama (20 persen perolehan kursi di DPR dan 25 persen perolehan suara nasional).

(Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Dorong "Presidential Threshold" 20-25 Persen)

Tiga fraksi menginginkan angka lama, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar dan Partai Nasdem.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut mencantumkan angka presidential threshold lama pada Daftar Inventarisasi Masalah (DIM).

(Baca: PKS Dukung Angka "Presidential Threshold" Tetap 20-25 Persen)

Namun, Riza menuturkan bahwa fraksi PKS cenderung terbuka untuk 0 persen.

"Nanti di masa sidang akan diputuskan," ucap Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Kompas TV DPR dan Pemerintah Bahas Revisi UU Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com