Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Hari Menanti Terungkapnya Kasus Penyiraman Novel Baswedan...

Kompas.com - 23/04/2017, 12:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terbongkarnya pelaku dan motif penyiraman penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjadi penantian panjang.

Kepolisian masih "meraba-raba" mengungkap fakta dengan alat bukti yang ada. Sementara itu, nada pesimistis masyarakat mulai pekat.

Koalisi maayarakat sipil mempertanyakan kegesitan polisi dalam mengungkap kasus yang menurut mereka sederhana ini.

Peristiwa ini terjadi 12 hari yang lalu di depan masjid dekat kediaman Novel di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berikut rentetan waktu kejadian hingga proses pengungkapannya:

11 April 2017:

Kejadian penyiraman

Novel selesai menunaikan shalat Subuh di Masjid Al Ihsan sekitar pukul 05.00 WIB. Ia hendak kembali ke rumahnya yang tak jauh dari masjid ketika dua orang berkendara motor menghampirinya.

Mereka menyiramkan cairan air asam ke wajah Novel. Seketika Novel kesakitan dan berteriak minta tolong. Ia sempat menabrak pohon sebelum kembali ke masjid dan membasuh wajahnya dengan air keran.

Dilarikan ke rumah sakit

Novel langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polsek Kelapa Gading kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara. Pada sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center (JEC) di Menteng, Jakarta Pusat untuk perawatan dengan alat yang lebih memadai.

Polri bentuk tim

Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian membentuk tim khusus untuk menangani kasus penyerangan terhadap Novel. Tim tersebut merupakan gabungan dari Polres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.

Ia memastikan bahwa tim tersebut akan bekerja secara maksimal. Tito juga memerintahkan bawahannya untuk juga keamanan di kediaman Novel dan di rumah sakit tempat Novel dirawat.

12 April 2017:

Dirujuk ke Singapura

Setelah mendapat perawatan di JEC, Novel kemudian dirujuk ke rumah sakit di Singapura. Novel mendapatkan gangguan di mata sehingga harus menjalani pemulihan dengan peralatan yang lebih mumpuni.

Periksa saksi

Penyidik mulai memeriksa sejumlah saksi mata dalam kejadian ini. Polisi juga memeriksa keluarga dan asisten rumah tangga Novel. Tetangga Novel mengaku pernah melihat orang mencurigakan mondar mandir di sekitar rumah Novel menggunakan sepeda motor.

Namun, saat kejadian, mereka tidak melihat jelas ciri-ciri pelaku. Mereka hanya mengetahui ciri-ciri pelaku menggunakan jaket hitam, helm dan berboncengan menggunakan sepeda motor.

Sementara itu, menurut asisten rumah tangga Novel, pernah ada seorang pria berperawakan tinggi mendatangi kediaman Novel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com