Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mata Puan, Hasyim Muzadi Sosok Pengusung Islam Moderat

Kompas.com - 16/03/2017, 18:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berbelasungkawa atas wafatnya K.H Hasyim Muzadi.

"Innalillahi wainnailahi raji'uun. Saya turut berduka cita, semoga K.H Hasyim Muzadi khusnul khotimah," ujar Puan melalui keterangan resmi, Kamis (16/3/2017).

Sosok Hasyim sangat mengena di benak Puan. Hasyim dikenal Puan sebagai sosok yang tenang dan bijaksana. 

"Saya mengenal beliau sebagai sosok yang sangat tenang, arif dan bijaksana serta selalu mengedepankan Islam yang moderat," ujar cucu Proklamator Soekarno itu.

(Baca: Sosok Hasyim Muzadi di Mata Jokowi)

Sebagai ulama besar di Indonesia, Hasyim banyak mendedikasikan hidup untuk pengembangan agama dan bangsa.

Khususnya sebagai penjaga bhinneka tunggal ika.

Puan mengaku, keluarganya punya ikatan batin tersendiri dengan Nahdlatul Ulama, organisasi Islam yang pernah dipimpin Hasyim.

(Baca: Pemerintah Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Hasyim Muzadi)

Oleh sebab itu, wafatnya Hasyim sangat memukul keluarga besar Bung Karno.

"Keluarga besar Bung Karno punya banyak ketertarikan historis yang sangat lekat dengan NU. Bahkan (Hasyim) pendamping keluarga kami saat menunaikan ibadah haji," ujar Puan.

"Kepergian K.H Hasyim Muzadi tentu akan menjadi kehilangan yang mendalam bagi keluarga kami," lanjut Puan.

KH Hasyim Muzadi meninggal dunia di kediamannya di Pondok Pesantren Al Hikam di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis pagi. Hasyim meninggal karena sakit.

Dari Malang, jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu diterbangkan ke Depok, Jawa Barat, untuk dimakamkan di Pesantren Al Hikam.

Kompas TV Jenazah mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/3) sore.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com