Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Anak Papua Korban Eksploitasi Kerap Diancam Terduga Pelaku

Kompas.com - 19/02/2017, 21:17 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Perlindunga Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengatakan, tujuh anak asal Papua yang ditemukan di penampungan illegal di Jalan Intisari Raya, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur selama ini tidak diperbolehkan keluar rumah. Rumah penampungan itu dikelolah SK (35).

Arist mengatakan, pihaknya mendapat keterangan tentang keberadaan anak-anak itu dari tetangga dan ibu RT setempat.

Kalaupun anak-anak itu keluar rumah, mereka dipekerjakan untuk meminta sumbangan.

"Tidak sampai keluar, tapi ditempatkan ke penampungan, tapi harus cari bantuan sosial. Ke tujuh orang ini dititipkan di tetangga, atau kadang-kadang di kunci di rumah penampungan," kata Arist dalam konfrensi pers di Komnas PA, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (19/2/2017).

Arist melanjutkan, anak-anak itu juga diperintahkan untuk meminta uang kepada orang tua mereka. Alasannya, untuk biaya sekolah.

Arist menambahkan, di rumah penampungan itu salah satu dari tujuh anak tersebut kerap disuruh untuk membersihkan rumah. Anak tersebut adalah yang paling dewasa dibandingkan anak-anak lainnya di tempat itu, usianya 13 tahun.

Jika tidak bekerja sesuai yang diinginkan, SK tidak segan-segan mengancam anak tersebut. Ancamannya antara lain disuruh minum air pel, dihukum dengan cara mulut menganga dari pagi hari hingga esok harinya dengan batang lidi berdiri tegak di mulutnya, termasuk diancam diperkosa.

Tak jarang, SK juga membenturkan kepala korban ke tembok. "Karena dia paling besar, diancam kamu nanti akan ada laki-laki (memperkosa), ya seperti itu. Kemudian tidurnya di lantai. Bentuk-bentuk kekerasan fisiknya seperti itu. Akibatnya, karena mengalami kekurangan makan, mandi kurang dan lain sebagainya, kulit macam luka-luka," kata Arist.

Kasus eksploitasi anak itu terbongkar Jumat lalu. Dari ketujuh anak tersebut, empat diantaranya sudah diketahui identitasnya. Satu anak sudah dikembalikan keluarganya ke Semarang, Jawa Tengah. Tiga anak lainnya akan dibawa pihak keluarganya ke Timika Papua malam ini.

Sementara tiga anak lainnya masih diidentifikasi. Ketiganya saat ini sudah berada di rumah aman milik Kementerian Sosial (Kemensos).

Untuk merekrut anak-anak itu, SK datang langsung ke Timika, Papua. Pelaku menemui orangtua korban kemudian menjanjikan bahwa anaknya akan dimasukkan ke seminari atau ke sekolah Katolik di Jakarta.

Tersangka pelaku kini ditahan di Polres Jakarta Timur. Polisi masih terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com