Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kesiapan MK Hadapi Permohonan Sengketa Pilkada

Kompas.com - 17/02/2017, 16:23 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di Aula Lantai 1 Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di jalan Medan Merdeka Barat 6, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2017) tampak berbeda.

Jika hari-hari sebelumnya Aula tersebut tampak cukup lengang, tidak kali ini.

Sejumlah anggota gugus tugas internal MK bidang permohonan sengketa pilkada dan para teknisi tengah sibuk mempersiapkan tempat pelayanan permohonan sengketa.

Persiapan terus dilakukan MK pasca-pemilihan kepala daerah serentak, Rabu (15/2/2017) lalu.

Ardiansyah Salim, salah seorang anggota gugus tugas MK, mengatakan, sudah ada beberapa pihak yang datang untuk menanyakan tata cara berperkara sengketa pilkada di MK.

"Sampai dengan hari ini sudah dua atau tiga orang yang datang. Tapi mereka tidak mengatakan dari mana berasal," kata Ardiansyah, di Gedung MK.

Ia menjelaskan, MK telah melakukan sosialisasi mengenai tata cara berperkara di MK terkait sengketa pilkada kepada sejumlah kuasa hukum, tim sukses pasangan calon, dan forum pengacara konstitusi.

"Sosialisasi di Cisarua, Bogor," kata dia.

Pantauan Kompas.com, hingga saat ini sejumlah meja telah dilengkapi perangkat elektronik seperti komputer dan printer.

Pada bagian depan, atau setelah pintu masuk Gedung MK terdapat satu meja yang dipersiapkan untuk menerima permohonan.

Petugas yang menjaga di meja ini nantinya bertugas mencatat identitas pemohon sengketa dan memberikan nomor antrian untuk diproses pada tahap selanjutnya.

Setelah itu, pemohon sengketa diarahkan ke Ruang Aula.

Pada tahap ini, petugas akan meng-input data-data pemohon sengketa.

Berdasarkan gelaran pilkada serentak sebelumnya, MK menerima sekitar 147 permohonan sengketa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com