Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 WNI yang Dideportasi Turki Masih Dibina di Dinas Sosial

Kompas.com - 25/01/2017, 21:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 warga negara Indonesia yang dideportasi pihak otoritas Turki beberapa waktu lalu masih dibina di Panti Sosial di Bambu Apus, Jakarta Timur (sebelumnya disebut Dinas Sosial di Pondok Bambu).

Sebelumnya mereka menjalani pemeriksaan oleh Brimob Polri karena diduga sebagai simpatisan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Masih di Dinsos Bambu Apus," ujar Rikwanto melalui pesan singkat, Rabu (25/1/2017) malam.

 

Ke-17 orang tersebut dideportasi otoritas Turki saat hendak masuk ke Suriah. Dari pemeriksaan diketahui mereka terbujuk ajakan perekrut kelompok militan ISIS.

(Baca: Polisi Telusuri Sponsor Keberangkatan 17 WNI ke Suriah)

Rikwanto sebelumnya mengimbau agar pemerintah daerah asal ke-17 orang itu atau pihak keluarga menjemput mereka di Panti Sosial Bambu Apus.

Namun, hingga kini belum ada pihak yang mengaku keluarga atau dari pemerintah daerah yang bersedia menjemput mereka.

"Belum dijemput pihak keluarga ataupun pemda," kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, perekrut membujuk korban melalui telepon maupun media sosial. Para korban pun terhasut menjadi simpatisan ISIS tanpa tahu kondisi di Suriah.

Mereka tak tahu jika Suriah tengah bergejolak karena perang. "Sesampainya di Turki mereka akan ditampung di tempat-tempat tersembunyi di apartemen tersembunyi. Pada waktu aman, akan disusupkan ke Suriah," kata Rikwanto.

(Baca: Polisi: 17 WNI yang Hendak ke Suriah Korban Iming-iming ISIS)

Rikwanto juga meminta adanya perhatian khusus pemerintah dari pemerintah daerah terkait banyaknya warga negara Indonesia yang bertolak ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Orang-orang yang terbujuk tak semata-mata ingin bergabung dengan ISIS, tapi ada juga yang ingin memperbaiki kondisi ekonomi.

Rikwanto mengatakan, banyak dari mereka menerima informasi yang salah soal ISIS. Mereka dijanjikan kehidupan layak yang berlandaskan ajaran Islam di negeri itu.

Namun, kenyataannya, mereka dipersiapkan untuk berperang. "Kita harapkan Pemda setempat membina mereka-mereka yang sudah terlanjur terhasut untuk mau berangkat ke ISIS lewat Turki," kata Rikwanto.

Kompas TV Polisi Dalami Dugaan 17 WNI Terlibat Kelompok ISIS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

Nasional
Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menangi Pilpres akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com