Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSN Diharapkan Fokus pada Perang Siber yang Membahayakan Negara

Kompas.com - 05/01/2017, 16:19 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Siber Nasional (BSN) yang bakal dibentuk, diharapkan lebih fokus kepada masalah perang siber yang bersifat strategis ketimbang teknis.

Anggota Komisi I DPR Supiadin Aries Saputra mengatakan, untuk hal yang sifatnya teknis diserahkan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Saya kira lahirnya BSN mengantisipasi itu. Kita berharap lahirnya BSN fokus pada masalah cyber war yang bersifat strategis. Kalau teknis, serahkan Menkominfo. Tapi ini (mengurus masalah) yang membahayakan negara, tidak perlu yang kecil-kecil," ujar Supiadin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/1/2017).

BSN dibentuk terkait perkembangan situasi saat ini di dunia maya. Pemerintah mempercepat pembentukan setelah bertebarannya berita bohong yang mengandung fitnah di internet. 

(Baca: Badan Siber Tak Hanya Pantau Berita "Hoax")

Supiadin menuturkan, BSN seharusnya mengantisipasi hal yang lebih besar, misalnya serangan hacker dari negara lain.

Lebih jauh, Aries menilai, struktur BSN yang rencananya di bawah Lembaga Sandi Negara (Lamsaneg) sudah tepat. 

Menurut Aries, Lemsaneg memiliki kapasitas, peralatan, Sumber Daya Manusia, dan sarana prasarana yang cukup lengkap.

Sehingga, tak perlu pengadaan gedung dan peralatan baru. "Tinggal dalam struktur organisasinya nanti ada reorganisasi. Ada satu unit di bawah lemsaneg untuk menangani itu," ucap Politisi Partai Nasdem itu.

Namun, dibentuknya BSN dipastikan memerlukan alokasi anggaran baru. Hal itu akan menjadi salah satu poin pembahasan dalam rapata gabungan Komisi I dengan kementerian terkait usai masa reses nanti.

"Nanti akan kita bicarakan dalam raker. Raker gabungan yang menghadirkan Menko Polhukam sebagai inisiator, Panglima TNI, BIN, Kemenlu, Polri. Siber ini kan harus dalam konsep yang sama, tupoksinya bagaimana, objeknya apa," tutur Supiadin.

Pemerintah berencana membentuk Badan Siber Nasional (BSN) yang bersifat sebagai regulator dalam mengelola, mengendalikan, serta mengkoordinasikan aktifitas siber di Indonesia.

(Baca: Badan Siber Dibentuk, Anggota Komisi I Pertanyakan Kerja Menkominfo)

Ketua Desk Ketahanan dan Keamanan Informasi Cyber Nasional (DK2ICN) Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan Marsekal Muda TNI Agus Ruchyan Barnas mengatakan, BSN merupakan badan baru dengan peran dan kewenangan tersendiri yang belum dilaksanakan oleh lembaga lain.

Kebutuhan pembentukan BSN, kata Agus, telah direkomendasikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) kepada Presiden pada 19 Agustus 2014.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com