Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Sebut Bencana pada 2016 Meningkat Drastis Dibanding 2015

Kompas.com - 29/12/2016, 13:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kejadian bencana di Indonesia pada 2016 meningkat drastis dibandingkan pada 2015.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut jumlah kejadian bencana di Indonesia meningkat 35 persen dari 2015.

"Pada 2015 jumlah kejadian bencana mencapai 1.732 dan pada 2016 jumlahnya mencapai 2.342," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam penyampaian evaluasi dan prediksi penanganan bencana nasional, di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Ia menambahkan, dari 2.342 kejadian bencana pada 2016, sebagian besar didominasi oleh bencana yang disebabkan karena cuaca. Bencana itu antara lain banjir, longsor, dan puting beliung.

Sutopo menyatakan, banyaknya bencana berupa banjir, longsor, dan puting beliung di tahun ini, disebabkan oleh musim hujan berkepanjangan atau La Nina.

Tercatat, jumlah kejadian banjir meningkat tajam bila dibandingkan tahun lalu, yakni sebesar 52 persen.

Sementara jumlah kejadian longsor dan puting beliung masing-masing meningkat sebesar 19 persen dan 15 persen.

Dari 2.342 kejadian bencana pada 2016, korban jiwa yang ditimbulkan sebesar 522 jiwa meninggal dunia.

Dari 522 jiwa yang meninggal dunia, sejumlah 186 jiwa meninggal dunia disebabkan oleh bencana longsor.

(Baca juga: BNPB Diberi Alokasi Rp 150 Miliar untuk Tangani Banjir dan Tanah Longsor)

Sutopo mengatakan, dengan peningkatan jumlah kejadian bencana yang drastis di tahun ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih sigap dalam menghadapi bencana. Namun,kesigapan tersebut belum tercermin dalam perilaku hidup sehari-hari.

Di daerah rawan gempa seperti di Aceh misalnya, Sutopo menyatakan, masyarakat belum sadar untuk membangun rumah yang konstruksinya tahan gempa.

Sementara itu, pada 2017 mendatang, BNPB memprediksi bencana seperti longsor, banjir, dan puting beliung akan berkurang. Sebab, berdasarkan prediksi Badan Metereolilogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim di Indonesia berjalan normal.

"Selama Januari, Februari, dan Maret 2017 diprediksi curah hujan normal. Bahkan di beberapa tempat kondisinya di bawah normal sehingga ancaman banjir, longsor, dan puting beliung akan berkurang," kata dia.

(Baca juga: BNPB: Waspadai Puncak Musim Hujan pada Januari 2017)

Kompas TV BNPB Beberkan Teknik Pencarian Korban Gempa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com