JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengklarifikasi data korban meninggal akibat gempa di Aceh pada Rabu (7/12/2016) kemarin.
Sutopo menyampaikan, sebelumya BNPB menyebut jumlah korban tewas mencapai 102 orang. Namun hingga Jumat (9/12/2016) pagi ini, didapatkan data bahwa korban tewas adalah 100 orang.
"Setelah kami lakukan pendataan kembali, korban meninggal saat ini ada 100 orang. Kemarin kami sampaikan 102 orang," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
(Baca: Korban Tewas Gempa Aceh 102 Orang, 85 Telah Diidentifikasi)
Sutopo menyampaikan, kesalahan data ini terjadi karena adanya dua data yang sama atau dobel. Pihaknya sudah memverifikasi kembali dan terus berkoordinasi dengan tim yang berada di lokasi.
"Satu orang tercatat dua kali. Jadi, ada 100 orang yang meninggal," kata dia.
Menurut Sutopo, adanya kesalahan data merupakan hal yang wajar. Sebab, bisa saja tim yang berada di lokasi kejadian mengalami berbagai kesulitan.
Ia menambahkan, 100 korban meninggal itu tersebar di tiga wilayah. Sebanyak 96 orang ditemukan di Pidie Jaya, dua orang di Bireun, dan dua orang di Pidie.
"Dari 96 orang meninggal (di Pidie Jaya), 88 orang telah teridentifikasi," kata dia.
Begitu pun dengan dua orang yang ada Pidie dan dua orang di Bireun, keempatnya sudah teridentifikasi.