Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Jabat Ketum, Wiranto Yakin Hanura Konsisten Dukung Jokowi

Kompas.com - 22/12/2016, 09:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto, meyakini partainya tetap konsisten mendukung Presiden Joko Widodo sampai 2019 dan pada Pemilu 2019, meskipun dirinya tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum.

Menurut Wiranto, Hanura memiliki garis kebijakan partai yang jelas dan tak dapat disetir hanya dengan kekuatan satu orang.

"Apalagi kan nanti meski tidak menjabat ketua umum, saya kan tetap sebagai ketua formatur yang turut menentukan formasi kepengurusan partai," ujar Wiranto pada Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hanura di Kantor DPP Partai Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (22/12/2016) dini hari.

(baca: Wiranto Akui Cukup Berat Tinggalkan Posisi Ketua Umum Partai Hanura)

Ia menambahkan, dukungan yang diberikan Hanura kepada Jokowi juga tak bersifat transaksional.

Dukungan tersebut, kata Wiranto, diberikan karena kesamaan visi dan misi antara Hanura dengan Jokowi dalam membangun Indonesia.

Dia meyakini Oesman Sapta Odang selaku Ketua Umum Hanura yang baru akan menjaga dukungan yang telah diberikan Hanura kepada Jokowi hingga di Pemilu 2019.

(baca: Hanura Sepakat Dukung Jokowi pada 2019)

"Hanura bukan partai seperti kendaraan yang bisa ditumpangi oleh kepentingan seseorang. Kami punya garis kebijakan partai yang jelas," lanjut Wiranto.

Oesman Sapta Odang resmi menggantikan posisi Wiranto sebagai Ketua Umum Partai Hanura.

Keputusan ini diambil dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Hanura, di Kantor DPP Partai Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis dini hari.

Politisi yang akrab disapa Oso itu resmi menjabat sebagai ketua umum setelah mundurnya Wiranto dari posisi tersebut disepakati oleh seluruh DPD Hanura dari seluruh Indonesia.

Sementara, Wiranto menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com