Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Ingin Sungai Ciliwung Lebih Bersih

Kompas.com - 17/12/2016, 15:56 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengharapkan komunitas peduli Ciliwung bersama masyarakat dan pemerintah untuk terus terlibat membersihkan Sungai Ciliwung agar lebih bersih.

"Kondisi Ciliwung makin bersih tapi masih kotor. Tapi lebih bersih dari sebelumnya, karena saya tiap hari lewat," kata Presiden saat meninjau aksi memulung sampah di Sungai Ciliwung, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/12/2016).

Presiden mengatakan, melihat kondisi Ciliwung saat ini, perlu ada kepedulian bersama untuk membersihkan sungai dari sampah.

"Yang paling penting bagaimana membudayakan tidak membuang sampah di sungai," kata Jokowi.

Presiden menyempatkan diri melihat aksi mulung sampah di Sungai Ciliwung yang diselenggarakan Pasukan Pengamanan Presiden dalam rangka Hari Bhakti HUT ke-71 Paspampres.

Aksi tersebut melibatkan 200 perserta yang berasal dari Paspampres, Polresta Bogor Kota, Kodim 0606, Pusdikzi, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), protokoler Istana Bogor dan pejabat Kebun Raya Bogor.

Danpaspampres Mayor Jenderal Bambang Suswanto mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dalam rangka Hari Bhakti ke-71 Paspampres.

"Harapan kita sepanjang Sungai Ciliwung yang ada di Kebun Raya ini bersih. Karena selama ini kita liat kiri kanan masih ada sampah," katanya.

Ia menambahkan, Kebun Raya Bogor milik semua pihak, harus dijaga bersama kebersihannya.

"Kalau kebun raya bersih sungai harus bersih. Paspampres Turut andil bagaimana Kebun Raya Bogor menjadi tujuan wisata yang menarik apalagi Presiden tinggal disini," kata jenderal bintang dua itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com