Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Gempa Ini Minta Didoakan Jokowi...

Kompas.com - 09/12/2016, 09:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


PIDIE, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menjenguk korban gempa Aceh di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teungku Cik Ditiro, Pidie, Aceh, Jumat (9/12/2016).

Menurut pantauan Kompas.com, Presiden datang ke rumah sakit itu sekitar pukul 08.30 WIB. Ruangan ICU adalah ruangan yang pertama disambangi Jokowi.

Ruangan itu dikhususkan bagi pasien perempuan. Ada 37 pasien yang dirawat di ruangan ini.

Nurvita (15), warga Pidie Jaya, merupakan pasien pertama yang dijenguk Jokowi. Dipandu salah seorang dokter rumah sakit, Jokowi menanyakan penanganan korban gempa di rumah sakit tersebut.

Jokowi juga sempat memberikan santunan kepada pasien yang dia jenguk.

"Iya dikasih bantuan. Saya terima kasih banyak," ujar Nurvita yang mengalami patah tulang.

(Baca juga: Tiba di Banda Aceh, Jokowi Langsung Pimpin Rapat Bahas Gempa)

Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com Presiden Joko Widodo saat menjenguk korban gempa Aceh di RSUD Teungku Chik Ditiro, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Jumat (9/12/2016).
Selain ke ICU, Presiden juga menjenguk korban laki-laki yang ditempatkan di Ruang Seroja. Di dalam ruangan itu terdapat 38 pasien yang juga kebanyakan mengalami patah tulang.

Masri (33), salah satu pasien, warga Pidie Jaya, mengaku gembira dijenguk Presiden. Ia minta Presiden mendoakan dirinya dan sesama korban agar cepat sembuh.

"Saya kan minta didoakan agar cepat sembuh. Lalu Pak Jokowi mendoakan agar saya dan yang lain cepat sembuh. Senang sekali saya," ujar dia.

Masri juga sempat menceritakan kondisi rumahnya yang hancur akibat gempa kepada Jokowi.

Kunjungan Jokowi di rumah sakit itu mengundang perhatian warga sekitar. Mereka memadati area rumah sakit untuk sekadar memotret Jokowi dari jarak dekat.

Total, terdapat 143 pasien korban gempa yang dirawat di rumah sakit itu. Jumlah pasien itu sudah berkurang setelah banyak pasien yang dipulangkan.

Kompas TV Presiden Jokowi Tiba di Aceh untuk Rakor Gempa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com