Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irman Gusman Sebut Rp 100 Juta Keuntungan Penjualan Gula, tetapi...

Kompas.com - 22/11/2016, 14:23 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman, mengakui bahwa uang Rp 100 juta yang diperoleh dari Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto dan Memi, adalah hasil keuntungan penjualan gula Bulog sebanyak 1.000 ton.

Pengakuan tersebut dikatakan Irman saat pertama kali ditangkap oleh penyidik KPK. Hal itu tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ditandatangani oleh Irman.

Meski demikian, Irman malah membantah keterangan yang ia ucapkan sendiri.

Saat memberikan keterangan sebagai saksi bagi terdakwa Sutanto dan Memi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Irman meralat keterangannya.

"Jadi begini, saya pada malam itu kan panik, kondisi tidak normal, sehingga saya stress, waktu diperiksa dalam keadaan sangat tertekan," ujar Irman kepada Majelis Hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (22/11/2016).

"Saya jawab saja apa adanya. Karena itu kejadiannya malam sampai pagi, saya pikirnya bagaimana segera mungkin saya kembali pulang," kata Irman.

(Baca juga: Transkrip Lengkap Percakapan Irman Gusman dan Dirut Bulog)

Sebelumnya, hakim membacakan BAP Irman saat diperiksa KPK. Dalam BAP tersebut, Irman menjelaskan bahwa Sutanto dan Memi datang pada malam hari untuk memberikan keuntungan penjualan gula 1.000 ton, yakni sebesar Rp 100 juta.

Selanjutnya, dalam BAP Irman mengatakan bahwa keuntungan itu merupakan bagi hasil dari kesepakatan sebelummya yakni, Irman akan mendapat Rp 300 per kilogram untuk jumlah gula yang didapat Sutanto dan Memi dari Bulog di Sumatera Barat.

Namun, Irman tetap membantah adanya bentuk kesepakatan soal bagi hasil, seperti yang ia ucapkan sendiri saat pertama kali ditangkap petugas KPK.

Irman mengaku telah meralat keterangannya tersebut, saat diperiksa untuk kedua kalinya oleh penyidik KPK.

Akan tetapi, setelah diperiksa oleh Hakim, dalam BAP Irman tidak terdapat poin revisi mengenai pemberian uang dan kesepakatan bagi hasil.

"Setelah saya periksa, saya cabut pernyataan saya itu.  Itu saya cabut di pemeriksaan kedua," kata Irman.

Irman, Sutanto dan Memi ditangkap petugas KPK pada 16 September 2016, di Rumah Dinas Ketua DPD RI.

Dalam operasi tangkap tangan, penyidik KPK menemukan bungkusan berisi uang Rp 100 juta yang baru saja diserahkan Sutanto dan Memi kepada Irman.

Kompas TV Ketua DPD Irman Gusman Jalani Sidang Lanjutan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com