Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Yudhoyono Nilai Pemilih DKI Jakarta Rasional, Penampilan Fisik Tak Cukup

Kompas.com - 06/10/2016, 08:01 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono menilai, masyarakat DKI Jakarta merupakan masyarakat yang cerdas dan menggunakan pertimbangan rasional dalam menentukan pilihan politik mereka di Pilkada DKI Jakarta.

Ia berkeyakinan, keunggulan pesona yang dimilikinya tak cukup menjadi modal untuk memenangkan pertarungan nantinya.

"Kami yakin masyarakat DKI masih rasional," ujar Agus di Kantor DPP PKB, Rabu (5/10/2016).

Agus menanggapi hasil survei yang menyebut elektabilitasnya dipengaruhi oleh sosok dan pesonanya.

Berdasarkan survei yang dijalankan Media Survei Nasional, 10 persen responden menilai Agus sosok yang tegas. Adapun 8,4 persen menyatakan Agus sosok yang ganteng.

Sementara itu, 13,4 persen beranggapan Agus sosok yang berwibawa.

Agus menegaskan, keunggulan pesona yang dimiliki tidak cukup bagi seorang calon kepala daerah untuk memenangkann kontestasi.

"Masih banyak hal yang kami lakukan tidak hanya physical appearance. Tapi juga kami harus yakinkan bahwa kami memiliki kapasitas dan hal-hal yang jadi harapan baru bagi masyarakat DKI," ujarnya.

(Baca juga: Apakah Daya Tarik Personal Mampu Bawa Agus Yudhoyono Jadi Gubernur DKI?)

Dalam pemilihan nanti, Agus mengatakan, dirinya tidak akan mengincar masyarakat yang notabene telah memiliki segmen khusus.

"Kami harus realistis, tiap pasangan calon punya kekuatan. Tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan suara terbanyak," kata dia.

Kompas TV Agus Yudhoyono Bersyukur Elektabilitasnya Terus Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com