Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Komarudin Ingin Jadikan Gedung Kura-kura DPR sebagai Museum Bersejarah

Kompas.com - 22/08/2016, 21:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin mengatakan, penolakan publik atas rencana pembuatan perpustakaan terbesar di Asia Tenggara tak akan menghentikan keinginannya melakukan perbaikan di Kompleks Parlemen.

Ade mengungkapkan, ia ingin menjadikan Gedung Kura-Kura DPR sebagai museum bersejarah.

Alasannya, Gedung Kura-Kura merupakan ikon dari Kompleks Parlemen yang dibangun pada era Presiden Soekarno.

"Saya ingin Gedung Kura-Kura itu museum bersejarah," ujar Ade, di Redaksi Tribunnews.com, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Selama ini, lanjut Ade, para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri selalu berkunjung ke Gedung Kura-Kura dan mengabadikannya.

Dengan anggaran terbatas, Ade mengaku telah memerintahkan untuk mempercantik taman yang berada di bawah tangga Gedung Kura-Kura.

"Kalau bunga kan murah anggarannya. Saya inginnya Gedung Kura-kura itu menjadi museum di lantai duanya," kata dia.

Namun, kondisi saat ini belum memungkinkan untuk membangun museum yang luas dan mewah. 

Ia berencana hanya menjadikan lantai dua Gedung Kura-kura DPR sebagai museum bersejarah yang akan berkisah mengenai perjalanan parlemen dari masa ke masa.

Sebelumnya, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) berencana membuat Gedung Kura-Kura DPR sebagai museum audio visual.

Gedung Kura-Kura hingga kini masih digunakan untuk aktivitas anggota DPR, yang terdiri dari Ruang Komisi II, Komisi V, dan Komisi IV DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com