Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sekolah Kokurikuler, Fadli Zon Minta Dunia Pendidikan Tak Jadi Kelinci Percobaan

Kompas.com - 11/08/2016, 10:47 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengkaji secara mendalam terlebih dahulu mengenai gagasan sekolah kokurikuler atau yang sebelumnya dikenal dengan istilah "Full Day School".

Sebab, penerapan sekolah kokurikuler dianggap bisa mengubah gaya hidup pendidikan masyarakat. Misalnya, persoalan antar jemput siswa yang akan berubah jika jam sekolah diubah.

Gagasan tersebut, menurut dia, perlu dicermati. Jangan sampai kebijakan berganti karena menteri yang menangani juga ganti.

"Dunia pendidikan kita ini jangan dijadikan kelinci percobaan. Ini bukan waktunya untuk menjadikan kelinci percobaan dan siswa-siswa kita juga bukan kelinci untuk dijadikan percobaan. Jadi harus dikaji dengan matang sebaiknya seperti apa," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/8/2016).

(baca: Kokurikuler, Gagasan Mendikbud yang Menuai Polemik...)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebelumnya mengatakan, wacana sekolah sehari penuh atau yang disebutnya sebagai kokurikuler tetap berjalan meskipun mendapat penolakan.

"Full day (sehari penuh) jalan. Teknisnya belum, tetapi insya Allah jalan," kata Mendikbud seusai berkunjung ke SMK Muhammadiyah Imogiri Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (10/8/2016).

"Itu berkaitan dengan pendidikan karakter tingkat SD dan SMP," kata dia.

(baca: Mendikbud: Program "Full Day School" Tetap Jalan, Teknisnya Belum)

Menurut dia, penerapan sekolah sehari penuh akan terus dikaji dan disiapkan teknis pelaksanaannya. Penerapan itu mempertimbangkan pendidikan karakter meskipun di lingkungan keluarga juga ada pendidikan karakter.

"Di keluarga iya (ada pendidikan karakter). Akan tetapi, kan enggak ada jeleknya sekolah ikut menanggung," kata Muhadjir.

Kompas TV Rencana "Full Day School" Tuai Pro Kontra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

Nasional
PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

Nasional
Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

Nasional
Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Nasional
Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Menpan-RB: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN Juni

Nasional
Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Cak Imin Harap Kerja Sama Koalisi Perubahan Berlanjut pada Pilkada Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com