Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Ingin Sekolah Jadi Rumah Kedua Bagi Siswa

Kompas.com - 09/08/2016, 20:48 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, salah satu alasan digagasnya program kokurikuler adalah untuk memantau perilaku siswa saat pulang sekolah sementara orangtua belum pulang dari bekerja. 

Program tersebut diharapkan bisa menambal kekosongan pemantauan orangtua dan menghindarkan siswa dari perbuatan kontraproduktif. 

Maka dari itu, kata Muhadjir, jika program kokurikuler diterapkan, para siswa merasa nyaman berlama-lama di sekolah. Bahkan, sekolah diibaratkan menjadi rumah kedua bagi mereka.

"Saya ingin sekolah itu menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Setelah rumahnya sendiri, rumahnya itu sekolah, jangan swalayan atau mal jadi rumah kedua mereka," ujar Muhadjir di bilangan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2016).

Namun, agar siswa merasa nyaman dan tidak bosan berada di lingkungan sekolah, Muhadjir menyadari perlunya digelar banyak program kegiatan di luar kelas yang menyenangkan dan tetap berlandaskan asas-asas pendidikan bagi siswa.

(Baca: Mendikbud: Mohon untuk Tidak Menggunakan Kata-kata "Full Day School", Menyesatkan)

Hal itu sejalan dengan program kokulikuler yang mengedepankan nilai-nilai religius, jujur disiplin, kerja keras, kreatif, demokrasi, mandiri, cinta tanah air, dan lainnya.

"Maka dari itu perlu ada kegiatan kokurikuler di luar kelas tetapi tetap menjadi kesatuan kurikulum di sekolah," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini program kokurikuler masih dalam kajian. Agar lebih matang, pihaknya juga akan mengundang para pakar pendidikan, termasuk pakar psikologi, untuk ikut serta menggodok program tersebut.

Setelah kajian selesai, kata dia, barulah program ini disampaikan kembali kepada Jokowi untuk disetujui.

Jika nantinya program ini dinilai tidak tepat sasaran, maka Kemendikbud akan mencari program lain yang lebih tepat.

"Sebagai perintah dari presiden karena saya merupakan pembantu beliau, bukan saya mengada-ada karena (ide) saya bersumber dari ini (pedoman Nawacita), nanti kalau ini belum bisa dilaksanakan nanti saya cari program yang lain," kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Bukan Full Day School

Sebelumnya, Muhadjir mengatakan, program yang digagasnya dan saat ini tengah dikaji lebih tepat disebut "kokurikuler", bukan "full day school".

(Baca: Bukan "Full Day School", Mendikbud Kaji Program "kokurikuler" Sesuai Nawacita)

Ia menjelaskan, program kokurikuler tidak dimaksudkan membuat siswa belajar di sekolah hingga sore hari.

Program ini memberikan waktu bagi siswa untuk belajar banyak hal melalui kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah.

"Jadi sebetulnya ini adalah tambahan kegiatan kokurikuler di sekolah," ujar Muhadjir, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Ia mengatakan, program kokurikuler dirancang berdasarkan program Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo.

Kompas TV Mendikbud: Sistem Full Day School Tak Bebani Siswa

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com