JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga SabangMerauke bekerja sama dengan Kompas.com memberikan kesempatan bagi pelajar terpilih dari seluruh penjuru Nusantara guna mengikuti program pertukaran pelajar yang diadakan oleh SabangMerauke.
Gerakan yang disebut dengan Rayakan Perbedaan Sabang Merauke ini akan memberangkatkan Adik SabangMerauke (ASM) untuk yang ke-4 kalinya ke Jakarta. ASM akan datang ke Jakarta pada 5 Agustus 2016 dan pulang ke daerah asal pada 28 Agustus 2016.
Total ASM yang mendaftar sebanyak 1.173 orang selama 15 Desember 2015 sampai 29 Februari 2016.
Managing Director SabangMerauke, Irma Sela Karlina mengatakan terdapat beberapa tahapan seleksi untuk mengikuti program Rayakan Perbedaan SabangMerauke. Dimulai dari seleksi admistrasi, pembuatan esai, hingga proses wawancara.
Saat seleksi administrasi, calon ASM akan mengisi data umum seperti nama, asal sekolah, alamat, pekerjaan orang tua dan cita-cita calon ASM. Calon ASM harus mencantumkan tandatangan izin dari orang tua dan sekolah.
"Ada tiga nilai yang diusung sama Sabang Merauke, pendidikan, toleransi, dan keindonesiaan. Semua pertanyaan esai mengarah ke sana," kata Sela.
Semua pertanyaan pada seleksi esai betujuan untuk mengetahui seberapa jauh ASM memiliki peran di sekoah dan lingkungan. Selain itu, juga seberapa jauh ASM mengenal daerah tempat tinggalnya dan memahami toleransi.
Jika lolos, ASM akan masuk pada tahap wawancara. Wawancara dilakukan melalui telepon oleh relawan asesor SabangMerauke. Hingga terpilih 15 orang ASM.
Pendaftar ASM terdekat berasal dari Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. Sedangkan ASM pendaftar terjauh berasal dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Relawan asesor berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan. Ada yang berasal dari Human Resource (HR), psikolog pendidikan, dan berbagai latar belakang pekerjaan lain yang bersedia meluangkan waktunya.
"Karena yang daftar banyak, jadi kami ajak berbagai relawan yang ingin ikut terlibat. Asesor tidak hanya di Jakarta, ada di beberapa yang berasal dari luar Jakarta," ucap Sela.
Selain ASM, ada pula Kakak SabangMerauke (KSM) yang akan mendampingi dan menjadi mentor ASM selama tiga minggu program Rayakan Perbedaan SabangMerauke. KSM adalah mahasiswa aktif yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai SabangMerauke. Total KSM yang mendaftar sebanyak 455 orang
Jika lolos seleksi berkas, calon KSM akan wawancara langsung tatap muka dengan para relawan asesor. Selain wawancara, ada pula diskusi kelompok (FGD) dan bermain peran (role play).
"FGD kasus-kasus yang berhubungan sama SabangMerauke. Bermain peran berhubungan dengan hari H SabangMerauke. Misalkan mereka dihadapkan dengan kasus adiknya yang mengalami culture shock. Terpilih lah 15 KSM," ujar Sela.
Selain adik dan kakak SabangMerauke, Sela mengatakan unsur ketiga yang tak kalah pentingnya adalah famili SabangMerauke (FSM). Selama tiga minggu kegiatan program Rayakan Perbedaan SabangMerauke, adik dan kakak SabangMerauke akan tinggal bersama di rumah FSM.