Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ring I Eksekusi Mati di Nusakambangan Dijaga 486 Personel Polisi

Kompas.com - 28/07/2016, 07:47 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian RI tengah melakukan persiapan akhir untuk membantu pengamanan pelaksanaan eksekusi mati tahap ketiga di Pulau Nusakambangan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, polisi yang diterjunkan untuk mengamankan lokasi sebanyak 616 personil.

"Untuk Ring I tempat eksekusinya, disiapkan 486 personil," ujar Boy melalui keterangan tertulis, Kamis (28/7/2016).

Personil kepolisian yang ditempatkan di Ring I terdiri dari 198 personil regu tembak, 140 personil regu kawal, 70 personil regu perlengkapan, dan sisanya untuk kepentingan patroli, sterilisasi, dan pengawalan terhadap pihak keluarga dan rohaniawan yang diperkenankan masuk ke Ring I.

Sementara untuk Ring II dijaga 130 personil untuk menjaga sejumlah pos di lingkaran luar.

(Baca: Amnesty International: Kepemimpinan Jokowi Direndahkan dengan Hukuman Mati)

"Disiapkan juga kendaraan seperti Rantis Baracuda Den B, truk, mobil backbone, dan bus," kata Boy.

Selain itu, telah dipersiapkan juga 14 set peralatan terpidana mati yang terdiri dari antara lain rantai, penutup kepala, tiang pancang, label nama, dan kursi.

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo memastikan pelaksanaan eksekusi mati tahap III dilakukan akhir pekan ini. Ia mengatakan, aspek hukum keempat belas terpidana mati itu telah selesai dan tidak ada lagi yang menempuh proses hukum.

(Baca: Jaksa Agung Pastikan 14 Terpidana Bakal Dieksekusi Mati)

Prasetyo mengaku tidak hapal 14 terpidana mati yang akan ditembak mati pekan ini. Ia hanya ingat tiga orang di antaranya, yakni Freddy Budiman, Merry Utami warga negara Indonesia dan Zulfiqar Ali warga negara Pakistan.

Freddy adalah terpidana mati kasus narkotika yang divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 2012 karena "mengimpor" 1,4 juta butir ekstasi dari Tiongkok.

Zulfiqar merupakan terpidana mati kasus narkotika yang diputus tahun 2004.

Sementara, Merry adalah terpidana mati kasus 1,1 kilogram heroin. Ia divonis oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada tahun 2003.

Kompas TV Freddy Budiman Masuk Daftar Eksekusi Mati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com