Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah "Delay" 14 Jam, Sebagian WNI Bertolak ke Jakarta dari Turki

Kompas.com - 17/07/2016, 08:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki akibat insiden kudeta akhirnya bertolak menuju Indonesia pada Sabtu (16/7/2016) sekitar pukul 16.00 waktu setempat atau pukul 21.00 WIB.

Mereka terbang ke Jakarta menggunakan maskapai penerbangan Turkish Airlines yang awalnya dijadwalkan berangkat pada pukul 02.00 waktu setempat. 

"Bismillahirrahmanirrahim, bersama dengan puluhan WNI lainnya menuju Jakarta. Semoga perjalanan ini lancar dan dilindungi Allah S.W.T," tulis anggota Delegasi Republik Indonesia (DelRI) untuk 40th World Heritage Site, Muhammad Muslich dalam keterangan foto di akun media sosial Facebook miliknya.

Muslich juga menggunggah foto sebuah pesawat Turkish Airlines yang ditulis bersama keterangan foto.

Muslich bersama Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Timbul Batubara berada di Bandara Attaturk sejak Jumat (15/7/2016), pukul 22.00.

"Saya dan Kepala Balai Besar dari Istanbul mau menuju Jakarta dengan pesawat Turkish Airline, Sabtu jam 02.00 dini hari waktu Istanbul."

"Kondisi bandara, seperti yang di layar, masih banyak yang delaydan canceled. Malah tujuan Jakarta belum muncul di layar. Posisi saat ini di bandara jam 07.10," kata Muslich saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (16/7/2016) pukul 11.15 WIB.

Presiden Direktur PT Bayu Buana Tbk Travel Services, Agustinus Peko Seko, mengatakan, puluhan wisatawan yang berwisata dengan Bayu Buana juga telah meninggalkan Turki. Jumlah wisatawan yang pergi ke Turki bersama Bayu Buana sebanyak 16 orang.

"Mereka sudah terbang kembali dengan pesawat TK56, diperkirakan landing jam 5.30 pagi besok. Kami juga sudah info pihak keluarga di indonesia," kata Agustinus.

Adapun daftar wisatawan tersebut adalah Findi Yapin L., Luluq Carbellani Erwan, Camila Bani Alawia, Rachmat Santosa, Deni Karnia, Vennyra Alpan Kowtianata, Sidharta Utama, Cyntia Afriani, Jasmine Nadhira, Farrel Azhar Sarfaraz, Inita Lianawati, Azwar Darassim, Widyawati Jahja, Ni Penelope Aiku, Freshta Rio, dan Rio Chandra.

Nama-nama tersebut diperoleh dari Qomaruzzaman Badri Umar yang secara sukarela mengoordinasikan para WNI di Bandara Ataturk.

Imbas insiden kudeta militer di Turki, pesawat Turkish Airlines mengalami keterlambatan. Muslich dan rombongan Bayu Buana tiba di Bandara Ataturk pada hari Jumat (15/7/2016) sekitar pukul 22.00-23.00 waktu setempat sebelum insiden kudeta militer terjadi.

Situasi keamanan di Turki menjadi sorotan menyusul pernyataan sekelompok elemen militer Turki mengklaim telah menguasai negeri itu pada Sabtu (16/7/2016). Hal itu memicu bentrokan berdarah di Istanbul dan Ankara.

Fotografer AFP melaporkan telah menyaksikan tentara menembaki warga yang berkumpul di dekat salah satu jembatan Selat Bosphorus di Istanbul. Sementara itu, kantor berita Anadolumengabarkan, gedung parlemen Turki di Ankara diserang dengan menggunakan bom.

Kompas TV Tak Ada Warga Indonesia yang Jadi Korban Kudeta Di Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com