Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Trilateral Pengamanan Perairan Jangan Cuma di Atas Kertas

Kompas.com - 12/07/2016, 21:47 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan RI menggelar pertemuan trilateral dengan Menteri Pertahanan Malaysia dan Filipina, Selasa (12/7/2016).

Pertemuan trilateral tersebut bertujuan merumuskan detail patroli terkoordinasi tiga negara terkait keamanan wilayah. Dalam pertemuan juga akan membahas pembebasan warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata di Filipina.

Terkait hal itu, Inspektur Jenderal Purnawirawan Benny Joshua Mamoto mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya membebaskan warga negaranya. Benny pernah menjadi negosiator yang membebaskan sandera di Filipina pada 2005 silam. 

Benny menekankan pada efektivitas kerja sama patroli wilayah. "Yang penting itu implementasinya. Kalau di atas kertas selesai iya, tapi implementasinya ini tergantung kepada para pihak," kata Benny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/7/2016).

Menurut Benny, implementasi dari kerjasama tersebut tergantung pada komitmen tiga negara itu. Dia mengatakan kemungkinan bakal ada negara yang merasa dirugikan jika koordinasi diimplementasikan.  

Benny memberi contoh apabila tiga negara itu memasukan koordinasi patroli pengawalan dalam kerja sama. Menurutnya, tentara atau angkatan laut Filipina akan lebih panjang mengawal kapal dagang dari Indonesia hingga ke tempat tujuan. Ini berbeda dengan Indonesia yang melepas cuma sampai perbatasan 

"Biaya lebih besar di Filipina. Mampu tidak mereka biayai itu. Ini contoh saja, implementasi dalam perjanjian kan seperti itu. Saya sering kok menangani MoU yang selesai di atas kertas ketika di Interpol," ujar Benny.

Benny berharap perjanjian tersebut tidak hanya berlaku sesaat. Namun dapat dilakukan secara berkesinambungan. "Kalau ada kendala dipecahkan bersama sehingga efektif. Kalau hanya bicara ini porsi lo, ini porsi gue, wah itu ya yang porsi sana enggak dijalanin," ujar Benny.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dijadwalkan melakukan pertemuan trilateral dengan Menteri Pertahanan Malaysia dan Filipina di Kuala Lumpur, Selasa (12/7/2016).

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo mengatakan bahwa pertemuan akan membahas pembebasan warga negara Indonesia yang disandera kelompok bersenjata.

Menurut Widodo, ketiga perwakilan negara tersebut akan merumuskan secara detail mengenai patroli terkoordinasi tiga negara terkait keamanan wilayah.

"Rencana akan merumuskan secara detail mengenai trilateral patroli terkoordinasi tiga negara," ujar Widodo melalui pesan singkat, Selasa (12/7/2016).

Widodo menuturkan, dari pertemuan trilateral itu akan dihasilkan kesepakatan tertulis mengenai pelaksanaan atau implementasi kesepakatan dalam melakukan patroli bersama di wilayah perairan yang dinilai rawan pembajakan oleh kelompok bersenjata.

Kompas TV 3 WNI Diculik di Perairan Sabah Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com